Lihatjuga: Soal Penilaian Kelas 4 Semester 2 IPS KD 3.2 dan KD 3.3. Setiap tema terdiri dari kompetensi dasar muatan mata pelajaran, yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya (SBdP). Pada kelas 4 semester 2 terdapat muatan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) KD 3.3 dan KD 3.4 pada tema 6 Cita-citaku dan tema 7 Jakarta - Berkunjung ke Pulau Dewata Bali tidak afdol jika tidak melihat pertunjukan tarian tradisionalnya. Tahukah kamu apa saja tari Bali yang paling populer di sana?Selain keindahan alam, Bali juga memiliki segudang kekayaan budaya termasuk tarian tradisional. Tari khas Bali ini juga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke sana. Hal ini disebabkan karena gerakannya yang sangat unik, dinamik, dan simak apa saja jenis-jenis tari khas Bali 1. Tari KecakTari kecak adalah tarian yang paling terkenal dan menjadi pertunjukan yang paling diburu wisatawan. Tarian ini diciptakan oleh Wayan Limbak dan Walter Spies seniman Jerman pada tahun 1930. Rata-rata penarinya adalah lelaki dengan jumlah puluhan penari akan duduk melingkar dan menyerukan 'cak-cak-cak' secara terus-menerus sembari mengangkat kedua tangannya. Hal ini menggambarkan tentara kera yang membantu Rama melawan Rahwana dalam kisah Tari PuspanjaliTari puspanjali merupakan tarian untuk penyambutan. Kata puspanjali berasal dari puspa yang artinya menghormati dan anjali yang berarti bunga. Jadi makna dari tarian ini adalah menghormati tamu bagai sekuntum ini ditampilkan oleh sekelompok wanita dengan jumlah 5 hingga 7 orang. Penari-penari ini menggambarkan sekelompok wanita yang senang dengan kedatangan para tamu yang singgah ke daerah Tari TrunajayaTari trunajaya diambil dari kata teruna yang berarti pemuda. Tarian ini menceritakan seorang lelaki yang ingin memikat penari akan selalu membelalakkan matanya dengan gerakan tariannya yang tegas. Hal ini menggambarkan kejantanan seorang pria tersebut. Tarian ini biasanya akan selalu diiringi musik gamelan gong Tari BarongTari barong menceritakan sebuah perseteruan antara kebijakan melawan kejahatan. Barong berasal dari bahruang beruang, meskipun beruang banyak wujud binatang lainnya yang dilukiskan. Hal ini tergandung dari jenis tari barong yang akan ini biasanya dimainkan oleh 2 orang laki-laki. Satu memainkan anggota kepala dan yang satu laginya berada di Tari PendetTari pendet merupakan jenis tarian pemujaan yang biasanya dilakukan di Pura tempat ibadah umat Hindu. Tari ini bertujuan sebagai bentuk penyambutan datangnya Dewa dari langit. Tari ini dimainkan oleh beberapa penari wanita yang mengenakan pakaian adat khas Tari LegongTari Bali selanjutnya yaitu tari legong. Legong berasal dari 'leg' yang berarti elastis dan 'gong' yang diartikan sebagai gamelan. Sehingga tarian ini menggunakan gamelan sebagai iringan legong dimainkan oleh 3 orang yang mana satu berperan sebagai penari pendahulu dan 2 diantaranya sebagai legong. Para penari akan mengenakan aksesoris kipas lengkap dengan hiasan bunga kamboja di Tari BarisSesuai dengan namanya, tarian ini dibentuk dengan posisi penari yang berbaris. Tari ini merupakan salah satu tarian yang merupakan suatu bentuk ritual. Namun untuk saat ini, tari baris sudah kerap ditampilkan untuk tujuan Baris menggambarkan tentang keberanian ksatria Bali yang sedang bertempur demi membela Raja. Penari akan menggerakkan badannya seperti seorang pahlawan yang sedang Tari MargapatiMargapati berasal dari 'marga' yang berarti jalan dan 'pati' yang berarti kematian. Maka arti dari margapati adalah jalan menuju ini melukiskan kekeliruan perjalanan hidup seorang wanita. Penari wanita akan menghadirkan gerakan tarian laki-laki yang siap mengintai dan siap-siap menerkam Tari Panji SemirangTari Panji Semirang menceritakan tentang Putri Galuh Candrakirana. Putri ini menyamar sebagai Raden Panji selama menggembara untuk menghibur kesedihannya sepeninggal suaminya. Ciri khas tarian ini adalah penari wanita yang menyamar sebagai laki-laki dengan membelalakkan matanya sambil beberapa jenis tari Bali yang bisa menghibur para wisatawan yang berkunjung. Keragaman dan keunikan dari tari Bali menjadi salah satu tujuan untuk menghabiskan waktu liburan. Kamu dapat menjadikan beberapa tarian di atas sebagai list tontonan kamu jika berkunjung ke sana. Selamat berlibur! Simak Video "Seru-seruan Berenang di Kolam Penginapan Sumbawa" [GambasVideo 20detik] nwy/aff
Baliadalah salah satu pulau dari lebih tiga belas ribu pulau yang membangun bumi nusantara. Sejak lama bali yang kecil mungil ini dikenal masyarakat dunia karena keunikan dan hasil kebudayaan yang dimiliki dari jaman dahulu kala sampai dewasa ini. Pulau bali yang di dalam peta terlihat bagaikan seekor bebek, mulutnya berada di barat, ekornya
Pulau Dewata Bali terkenal dengan tariannya yang indah dan memukau. Ya, tarian tradisional Bali adalah budaya leluhur yang memiliki keindahan serta keunikan. Selain dikenal dengan keindahan alamnya, Bali juga dikenal dengan budayanya. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang datang ke Pulau Dewata untuk melihat beragam tari yang berasal dari Bali tersebut. Tari Kecak dan Tari Legong merupakan dua jenis tarian tradisional Bali yang paling terkenal. Apa saja sejarah dan filosofi yang ada di baliknya? Berikut penjelasannya. Kesenian satu ini adalah salah satu tarian tradisional yang sangat masyhur di Bali. Namanya adalah Tari Kecak. Tari kecak merupakan kesenian tradisional sejenis seni drama tari khas dari Bali. Tarian tersebut menggambarkan cerita pewayangan Ramayana yang dipertunjukan dengan seni tarian dan gerak. Tari Kecak adalah salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal di Bali. Selain sebagai warisan budaya, Tari Kecak juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang datang ke pulau Bali. Sejarah Tari Kecak Foto Tarian tradisional Bali yang satu ini diciptakan oleh salah satu seniman Bali yang bernama Wayan Limbak pada tahun 1930-an. Dulu, beliau memperkenalkan tarian ini dengan bantuan pelukis ternama dari Jerman bernama Walter Spies. Ini karena Walter Spies sangat tertarik dengan ritual tradisional selama dia tinggal di Bali. Tari Kecak diangkat dari tradisi Sanghyang dan beberapa bagian dari kisah Ramayana. Asal usul nama tarian ini dari para penari yang meneriakkan “cak cak cak”. Tari Kecak dipengaruhi oleh suara gemerincing ornamen yang digunakan oleh para penari pada pergelangan kakinya. Alunan musik yang mengiringi tari yang berasal dari Bali ini berasal dari suara gemerincing tersebut. Suara itulah yang menjadi daya tarik tersendiri. Wayan dan Walter berdiskusi untuk menciptakan tarian semenarik dan secantik itu lalu mempopulerkannya sampai kancah internasional. Masyarakat setempat bahkan sering menampilkan tari kecak ketika ada tamu penting. Semula tarian ini hanya dipentaskan pada beberapa desa saja. Lama-lama, pertunjukannya semakin berkembang sampai dengan senatero Bali dan selalu menjadi tampilan andalan ketika ada kegiatan besar seperti festival yang sering dilakukan oleh pihak swasta maupun pemerintah. Artikel terkait Kenali Fungsi dan Filosofinya, Ini 9 Jenis Rumah Adat Bali Filosofi Tari Kecak Foto Tari kecak bukan hanya sekadar gerakan badan, namun ada kisah di baliknya yang sangat bermakna. Ketika penari yang berperan sebagai Rama dan Shinta masuk panggung, maka tarian ini dimulai. Kemudian dilanjutkan dengan penculikan Shinta oleh Rahwana sampai Rahwana akhirnya harus bertarung dengan Hanoman dan Jatayu yang menyelamatkan Shinta. Dalam proses penyelamatan itu, Hanoman akhirnya memporak porandakan tempat penyekapan Shinta dan membakar tempat tersebut. Namun, Hanoman justru dikepung oleh prajurit Rahwana dan hampir saja terbakar. Semula Rama memang mengalami kekalahan, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan kesungguhannya untuk menyelamatkan sang istri, Shinta. Raja Rama pun berdoa dan berusaha lagi untuk membawa kembali Shinta. Akhirnya, Rama pun berhasil membawa lagi Shinta dalam kondisi selamat. Ada makna tari kecak yang sangat mendalam yaitu kepercayaan akan Tuhan yang tercermin dalam tindakan Rama yang berdoa dan meminta tolong pada Dewata. Hal semacam ini memberikan pelajaran jika tari yang berasal dari Bali ini diyakini sebagai ritual mendatangkan dewi yang bisa mengusir berbagai marabahaya baik itu penyakit atau bencana yang menimpa warga. Artikel terkait 5 Panggilan untuk Ayah dalam Bahasa Bali, Mana yang Parents Tahu? Tarian Tradisional Bali Tari Legong Foto Okeszone Travel Tari Legong berasal dari kata dalam Bahasa Bali yaitu “leg” yang artinya gerakan tari yang luwes serta “gong” yang merupakan unsur gamelan. Legong bisa diartikan sebagai tarian yang gerakannya sangat terikat dengan musik dan gamelan pengiringnya. Tarian tradisional Bali ini biasanya dilakukan oleh kelompok penari wanita dalam jumlah tertentu. Sejarah Tari Legong Foto Kemunculan tarian Legong berasal dari lingkungan keraton yang ada di Bali pada paruh kedua abad ke-18. Konon, tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran kerajaan. Cerita rakyat yang berkembang meyakini bahwa pangeran yang bernama Sukawati mengalami mimpi ini ketika sedang sakit. Dalam mimpinya, sang pangeran sedang melihat 2 orang wanita yang sedang menari sangat anggun dengan iringan gamelan khas Bali. Gerakan tari yang dibawakan serta alunan musik membuat Pangeran Sukawati mengilustrasikannya dalam gerakan koreografi dipandu oleh pemimpin adat. Beliau pun sembuh dan mengajarkan tarian ini kepada para wanita di kerajaan. Lahirlah tarian legong yang sakral. Tari Legong bermula dari istana dan dikenal oleh masyarakat kemudian diajarkan oleh beberapa guru tari yang berasal dari berbaga desa. Guru ini kemudian mengajarkan kepada murid-muridnya dan menggunakan legong sebagai bagian utama dalam upacara odalan. Artikel terkait Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia Filosofi Tari Legong Foto Tari legong memuat unsur/tema mengenai nilai keagamaan serta sejarah dalam budaya Bali. Gerakan dalam tari yang berasal dari Bali ini menjadi wujud ungkapan rasa syukur dan ungkapan terima kasih rakyat Bali untuk nenek moyang yang sudah memberikan keberkahan yang melimpah untuk anak dan keturunannya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, makna tari Legong tidak hanya terbatas pada hal ini, tetapi juga berubah menjadi tarian hiburan sampai dengan tarian penyambutan untuk para wisatawan. Dalam pementasan tarian tradisional Bali legong, ada berbagai unsur yang membuatnya tampak semakin menarik seperti alat musik, busana, penari, tata rias, dekorasi panggung dan sebagainya. Ciri khas Gerakan Tarian dari Bali Melansir Wikipedia, Indonesia tercatat mempunyai lebih dari 3000 tarian tradisional dari berbagai daerah dengan gerak tariannya yang memiliki ciri khas tersendiri, seperti salah satunya tarian Bali. Ciri khas gerakan tarian dari Bali adalah ekspresi wajah. Sumber pexels/AdityaArgarwal Selain ekspresi wajah, menurut buku Ensiklopedi Tari Bali karya I Made Bandem 1983 yang dikutip dari Kumparan, tarian asal Bali mempunyai ciri lainnya yaitu Ekspresif Dalam buku tersebut tertulis bahwa ciri-ciri gerakan tarian khas Bali paling utama adalah sifat ekspresif. Hal ini terlihat jelas ketika melihat ekspresi wajah dan gerak mata para penari begitu ekspresif dengan sorot mata kuat. Gerakan mata merupakan ciri khas gerak tarian Bali. Penari akan menggerakan kedua matanya secara cepat atau lambat, mengikuti tempo musik yang mengiringi tarian. Gerakan mata ini disebut dengan nyedet. Selaras dengan Lantunan Musik Selama menari, para penari juga menyelaraskan gerakannya dengan musik yang mengalun, baik dari mata, tangan, kepala, kaki, bahu, sampai langkah tariannya. Sama halnya dengan nyedet, gerakan tubuh penari bisa lambat ataupun cepat, menyesuaikan kembali dengan tempo musik yang dimainkan. Karenanya, tarian bali terkenal akan keselarasan dari segi gerakan dan iringan musiknya. Untuk menghasilkan tarian yang kompak dibutuhkan koordinasi baik antar penari, sehingga penonton bisa merasakan energi yang sama. Sikap dan Posisi Kaki Tarian Bali memang begitu enerjik, lincah nan bersemangat karena gerakan atau posisi kakinya berbeda-beda. Seorang penari harus bisa menari dalam posisi kaki sang penari akan terbuka dan rendah. Ada pula tarian lain yang ciri gerakannya harus dilakukan jongkok, serta gerakan kaki berbentuk menekuk seperti tari Pendet. Multifungsi Tiap tarian khas Bali mempunyai makna tersendiri di baliknya, masing-masing tarian yang unik ini bukan sekadar penampilan dalam upacara adat semata, namun ada fungsi lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa ciri-ciri tarian Bali adalah multifungsi. Selain pelengkap upacara adat, penampilan tarian ini pun sebagai media memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya Bali kepada dunia. Itulah dua contoh tarian tradisional Bali yang melegenda dan sarat makna di baliknya, beserta ciri khas gerakan tarian Bali. Baca juga Pesona Tari Gandrung Banyuwangi, Tradisi Indonesia yang Bisa Diajarkan ke Anak 16 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia, Ada Rebab dan Kecapi 7 Hotel di Bali yang Ramah Anak Rekomendasi di 2022, Cek Sebelum Liburan! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
SulawesiSelatan adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut ”Ujung pandang”. Sampai dengan Juni 2006, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 7.520.204 jiwa, dengan pembagian 3.602.000 laki-laki dan 3.918.204 orang perempuan dan memiliki relief Tari tunggal merupakan tarian yang hanya diperankan oleh satu orang penari. Sedangkan gerakan dasarnya yakni gerakan semua anggota tubuh mulai dari kepala, leher, bahu, lengan tangan, jari-jari tangan, badan, pinggul, sampai kaki. Tari tunggal dikenal karena relatif lebih mudah untuk dipelajari dibandingkan jenis tari berpasangan dan berkelompok karena tidak membutuhkan unsur kekompakan. Penarinya cukup berfokus pada gerakan untuk menciptakan wiraga, wirasa, dan wirama seindah mungkin. Nama tari tunggal juga berasal dari jumlah penarinya sendiri, tapi jumlah penarinya juga kadang berpasangan. Contohnya tari srimpi yang kadang dibasawakan satu orang, dan bisa juga dibawakan dua orang penari. Contoh Tari Tunggal Nusantara Berikut adalah jenis-jenis tarian tunggal yang ada di Nusantara dan penjelasannya, antara lain 1. Tari Kancet Ledo dari Kalimantan Dayak Kenyah2. Tari Gandrung dari Banyuwangi3. Tari Taledhek dari Jawa Timur4. Tari Gambir Anom dari Jawa Tengah5. Tari Cokek dari Betawi6. Tari Batek Baris dari Sumbawa7. Tari Kancet Papatai dari Kalimantan Dayak Kenyah8. Tari Kancet Lasan dari Kalimantan Dayak Kenyah9. Tari Leleng dari Kalimantan Timur10. Tari Hudoq dari Kalimantan11. Tari Persembahan dari Kutai Kartanegara12. Tari Dewa Memanah dari Kutai Kartanegara13. Tari Serimpi dari Jawa Tengah14. Tari Bondan dari Jawa Tengah15. Tari Golek Manis dari Jawa Tengah16. Tari Golek Kenya dari Jawa Tengah17. Tari Merak dari Sunda dan Bali18. Tari Pendet dari Bali19. Tari Gambyong dari Jawa Tengah20. Tari Kecak dari Bali21. Tari Jaipong dari Karawang Jawa Barat22. Tari Legong dari Bali23. Tari Trunajaya dari Bali24. Tari Gatotkaca dari Jawa Tengah25. Tari Panji Semirang dari Bali26. Tari Topeng Klana dari Jawa Barat27. Tari Golek Menak dari Yogyakarta28. Tari Dewi Anjasmara dari Jawa Barat29. Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan30. Tari Baris dari Bali 1. Tari Kancet Ledo dari Kalimantan Dayak Kenyah sumber Nama lain dari tari kancet ledo yaitu tari yang pementasannya di atas sebuah gong besar. Busana penari yang dipakai adalah pakaian adat Kalimantan dengan membawa properti berupa bulu burung enggang sembari berdiri di atas gong besar. Biasanya ditarikan oleh seorang gadis karena tema dalam tarian ini tentang kehidupan dan sikap seorang gadis Dayak yang lemah lembut. Walaupun masuk dalam jenis tari tunggal, tari kancet ledo juga kadang dibawakan oleh dua penari. 2. Tari Gandrung dari Banyuwangi sumber Tari gandrung berasal dari Banyuwangi Jawa Timur yang adalah tari tradisional daerah setempat. Dahulu tari gandrung dipentaskan sebagai ungkapan rasa syukur berkast hasil panen yang melimpah, yang ditarikan seorang gadis diiringi tabuhan gamelan serta alat musik lainnya. Kendati Tari Gandrung jadi contoh tari tunggal, tapi dewasa ini juga bisa dipentaskan secara berkelompok. 3. Tari Taledhek dari Jawa Timur sumber Tari taledhek merupakan tarian dari Jawa Timur, dipentaskan oleh seorang penari wanita. Tari yang sudah ada sejak masa kerajaan zaman kuno yang digunakan sebagai pertunjukan keluarga bangsawan atau kerajaan. Hingga saat ini keeksistensian tari taledhek tidak perlu diragukan lagi karena masih dipertunjukkan pada acara-acara tertentu. 4. Tari Gambir Anom dari Jawa Tengah sumber Tari gambir anom yang berasal dari Jawa Tengah menggambarkan kisah petualangan cinta Irawan Putra Arjuna atau Gambir Anom. Melalui gerakan tari layaknya seseorang yang suka berdandan, gerakan sedang mengatur rambut, menata alis, memakai riasan sampai gerakan yang seolah-olah mengatur pakaian. Kemudian ada juga gerakan seperti bercermin, berjalan kesana-kemari seolah sedang bersama pujaan hatinya. 5. Tari Cokek dari Betawi sumber Tarian Betawi memang beragam, salah satunya tari cokek yang sudah ada dari dahulu kala, dengan iringan musik gambang kromo. Tari ini ditarikan oleh laki-laki dan perempuan berfungsi sebagai tarian pendamping tari pergaulan. Dengan ciri khas yang diwarnai dengan kebudayaan Tiongkok, serta penarinya memakai kebaya. Pementasan tari cokek pada awalnya, dimulai dengan para penari yang berbaris bergerak maju mundur mengikuti lantunan musik, kemudian penari akan mengajak para tamu berjoget bersama. Dengan cara melingkarkan selendang atau ngibing sebagai properti dileher tamu, tapi yang didahulukan adalah tamu terhormat. 6. Tari Batek Baris dari Sumbawa sumber Pada awalnya tari baris adalah gabungan antara tari panji dan tari batek yang ada sejak masa penjajahan Belanda. Sayangnya, tidak diketahui dengan pasti siapa pencipta tari batek yang terdiri dari tiga jenis tarian pokok. Yakni tari baris, tari panji, dan tari batek, selanjutnya di kemudian hari ditambahkan lagi tari punakawan. Penari terdiri dari seorang punakawan memakai ikat kepala dan tiga orang mengenakan gelung kepanjen. Tarian ini diiringi seperangkat gamelan, terdiri dari gong/boq-boq, gendang kodeq, redep, suling kajar, kenot dan rincik. 7. Tari Kancet Papatai dari Kalimantan Dayak Kenyah sumber Tari kancet papatai adalah tarian perang yang masih populer dari Kalimantan Timur suku Dayak Kenyah. Tari Dayak satu ini bercerita tentang kisah kepahlawanan suku Dayak Kenyah saat menghadapi musuh-musuhnya. Tak hern bila gerakan yang dipertunjukan cenderung bersemangat, gesit, lincah, ditambah dengan teriakan khas suku Dayak yang mewakili keberanian rakyatnya untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Alat musik yang digunakan tarian ini seperti Sape, membuat suasana pertunjukan akan lebih hidup. 8. Tari Kancet Lasan dari Kalimantan Dayak Kenyah sumber Dalam bahasa lokal tarian ini disebut tari kancet lasan yang sangat identik dengan burung enggang rangkok. Burung enggang sangat dimuliakan dan dihormati bagi masyarakat Dayak Kenyah sehingga tercipta lah tarian sebagai gambaran kehidupan sehari-hari burung tersebut. Keseharian burung enggang tergambar dari gerakan dasarnya sehingga konsep pada tarian terbagi tiga kelompok, yaitu ngasai, purak barik dan nganjat. Ngasai merupakan gerakan untuk menggambarkan gaya terbang burung enggang, pura baik yaitu gerakan berpindah tempat dan nganjat merupakan utama serta ciri khas tarian Dayak. 9. Tari Leleng dari Kalimantan Timur sumber Tari leleng berasal dari Kalimantan Timur khususnya dari suku Dayak Kenyah. Tari leleng bercerita tentang seorang gadis cantik bernama Utang Along yang dipaksa menikah oleh orang tuanya. Namun, Utang Along tidak mencintai pemuda yang dijodohkan kepadanya karena ia sudah mempunyai kekasih. Akhirnya ia melarikan diri ke hutan dengan penuh kebimbangan, karena kekasihnya yang pergi dan belum kembali. Ia pun seperti kebingungan dan berputar-putar yang dalam bahasa Dayak Kenyah artinya leleng. Makanya tarian ini diberi nama tari leleng yang juga diiringi dengan nyanyian leleng, berisikan cerita mengenai Utang Along. 10. Tari Hudoq dari Kalimantan sumber Masih dari tanah Borneo tarian ini menceritakan tentang legenda raja Modang yang mempersunting putri raja. Katanya pria tersebut bernama Heleang Hebeung, dan si putri bernama Selau Sen Yeang yang merupakan putri keturunan dewa Apau Lagaan dari pusaran Sungai Mahakam. Mereka dikaruniai anak yang diberi nama Buaq Selo, dan suatu waktu ayahnya melihat tarian di Apau Lagaan sebagai hiburan. Para penari diundang oleh Selau Sen Yeang yang mereka berasal dari dasar sungai, sang suami pun sangat kagum dan antusias dengan tarian tersebut. Kostum yang digunakan juga unik, terbuat dari daun pisang berbentuk rumbai-rumbai, menutupi leher sampai kaki. Penari juga memakai topeng yang menyeramkan menggambarkan karakter burung, babi, buaya, harimau, belut dan sebagainya. 11. Tari Persembahan dari Kutai Kartanegara sumber Dari Kutai Kartanegara ada suatu tarian tradisional yang disebut tari persembahan sebagai tari khusus untuk ritual penyambutan bagi tamu. Dan tari persembahan ini hanya ada di lingkungan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara. Karena dipentaskan secara khusus dari putri-putri Keraton yang diiringi musik gamelan untuk upacara penyambutan resmi. Untuk jumlah penari tidak ada batasan khusus, sehingga termasuk dalam jenis tari tunggal. 12. Tari Dewa Memanah dari Kutai Kartanegara sumber Tari dewa memanah hanya dipertunjukan saat upacara ritual Bepelas Sultan yang dilaksanakan di Keraton Kutai Kartanegara, oleh sebab itu tarian ini tergolong tarian sakral. Tarian ini punya prinsip khusus yaitu sebagai wadah pembersih, meminta perlindungan, keselamatan, ketentraman bagi masyarakat suku Kutai. Ragam geraknya juga bertujuan agar terusirnya roh-roh jahat, serta sebagai ritual untuk memanggil roh-roh leluhur. Pemanggilan roh leluhur bertujuan agar mereka dapat mengikuti ritual yang ada serta dipercaya bisa memberikan keselamatan bagi Sultan dan rakyat suku Kutai. Kostum yang digunakan penari berwarna kuning melambangkan keanggunan serta properti yang digunakan juga menyimbolkan kekuatan untuk melawan roh-roh jahat. Bagi suku Kutai, tari dewa memanah nilai-nilai kekeluargaan dan tanggung jawab masyarakat, hubungan manusia dan alam lingkungan, cerminan kehidupan sosial masyarakat seperti sikap saling hormat pada nilai-nilai kehidupan yang diajarkan leluhur, dan hubungan manusia dengan roh-roh leluhur. 13. Tari Serimpi dari Jawa Tengah sumber Tari serimpi juga termasuk dalam jenis tarian klasik karena kepopulerannya di Keraton Kasultanan Mataram sebab dianggap sebagai tarian sakral. Tari serimpi hanya dipentaskan saat prosesi pengangkatan sultan menuju tahtanya. Pada awalnya tarian ini hanya ditarikan oleh satu orang. Seiring perkembangan zaman kini kita sudah bisa mendapat penari yang membawakan tiga orang. Kelemah lembutan wanita Jawa sangat terpancar dari gerakan tari serimpi lengkap dengan selendang panjang berfungsi sebagai propertinya. 14. Tari Bondan dari Jawa Tengah sumber ; Dari Surakarta, Jawa Tengah ada tari tunggal bernama tari bondan. Yang merupakan tarian rakyat berkisah tentang bagaimana kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, serta tema sejarah yang diusung menjadikan tarian ini menjadi tari wajib untuk kembang desa. Keunikan dari tarian ini mewakili perjuangan, perasaan, keadaan dan sikap seorang ibu. Terdapat tiga jenis tarian yaitu, Bondhan Pegunungan, Bondhan Cindigo, dan Bondhan Mardisiwi. Tari bondhan pegunungan berkisah tentang sikap seorang wanita desa. Tari bondhan cindigo lebih ke nuansa sedih sebab berkisah tentang ibu yang anaknya pergi selepas melahirkan. Dan tari bondhan mardisiwi mlambangkan suka cita ibu menyambut kelahiran putranya. 15. Tari Golek Manis dari Jawa Tengah sumber Di Jawa Tengah terdapat tari penyambutan bernama tari golek manis. Golek berarti beragam, sedangkan sebagai kata kerja akan berarti mencari, tapi bila dalam kata benda berarti boneka kayu. Jadi tari golek mempunya filosofi mengajarkan manusia untuk mencari atau nggoleki tuntunan arti, makna, petuah dari persembahan tarian yang dipertunjukkan. Hal tersebut begitu terpancar dengan jelas dari gerakan dasarnya seperti gerakan perempuan bersolek atau berdandan memakai bedak dan lain-lain. Namun, bukan berarti wanita kerjaannya hanya berdandan terus tapi bagaimana seorang perempuan menemukan jati dirinya. 16. Tari Golek Kenya dari Jawa Tengah sumber Pada tahun 1976 tari golek kenyo pertama kali disusun oleh KRT Sasmintadipura yang merupakan tarian klasik gaya Yogyakarta. Tarian ini dibawakan seorang remaja putri dengan kisaran usia 10-15 tahun dengan variasi gerakan, koreografi dan pola lantai simetris yang tidak terlalu gerak. Dengan iringan gending tapi hanay memakai bentuk gending ladrang irama I dan II. Tarian ini berfungsi sebagai sarana pembentukan kepribadian anak, ke masa-masa remaja saat keingintahuan lebih mendominasi aktivitasnya, sehingga terbentuk budi pekerti dan tangkah laku. 17. Tari Merak dari Sunda dan Bali sumber Dari Sunda ada tarian merak yang menggambarkan gerakan indah dan elegan dari burung merak jantan dan betina yang sedang kasmaran. Penari Sunda akan memakai selendang layaknya ekor burung merak dengan berwarna-warni serta mahkota di kepala bermotifkan burung merak. Tari merak di Sunda berasal dari Pasundan Jawa Barat, telah ada sejak tahun 1950 diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri dan Dra. Irawati Durban Arjon yang adalah seniman terkenal. Sedangkan dari Bali ada tari merak angelo yang diciptakan oleh I Ketut Rena Tarian ini mengisahkan kebangaan merak jantan sedang memamerkan keindahan ekor panjangnya yang warna-warni sambil meliuk-liuk badannya menarik perhatian merak betina. Terpancar dari gerakan penari yang akan awalnya seakan mematuk penonton lalu seolah memainkan ekor indahnya dengan membelakangi penonton. 18. Tari Pendet dari Bali sumber Tari pendet diciptakan oleh seniman I Wayan Rindi yang merupakan tari tradisional asal Bali. Saat ini tarian ini bisa dipentaskan oleh tiga orang penari, tapi dahulu hanya boleh satu orang yang membawakannya. Tari ini termasuk jenis tarian penyambutan tamu terhormat dan sudah sangat terkenal hingga mancanegara karen dikenal dengan mimic wajah penarinya serta sorotan mata tajamnya membangkitkan nuasa anggun. 19. Tari Gambyong dari Jawa Tengah sumber Tari gambyong adalah jenis tari pengembang dari tari tayup yang adalah tarian tradisional dari Jawa Tengah. Menurut sejarahnya nama tari ini diambil seorang penari tledek bernama Gambyong. Gambyong terkenal karena kecantikan, suara merdunya dan gerakan gemulainya saat sedang menari. Gambyong kemudian mengadakan pertunjukan tari di Keraton Surakarta atas permintaan Sinuhun Paku Buwono IV. Tarian yang dibawakan pun terkenal sejak saat itu dan dinamakan tari Gambyong. 20. Tari Kecak dari Bali sumber Tari kecak berkisah mengenai Pewayangan Ramayana yang dipentaskan dalam ragam geraknya. Wayan Limbak dan Walter Spies seorang pelukis dari Jerman menciptakan tari ini pada tahun 1930. Karena terinspirasi dari bagian-bagian cerita Ramayana dan ritual sanghyang. Ritual yang penarinya tidak sadar dan konon berkomunikasi dengan roh para leluhur atau Tuhan dengan menyuarakan harapan rakyat. Nama tari kecak berasal dari kata “cak…cak….cak” yang diteriakan anggota saat di sekeliling para penari. 21. Tari Jaipong dari Karawang Jawa Barat sumber Tari Jaipong jadi salah satu tarian khas Jawa Barat khususnya daerah Karawang yang sangat populer di masyarakat. Ragam gerakannya mempunyai ciri khas tersendiri karen semi erotis dengan iringan tabuhan gendang. Sebagai alternatif hiburan rakyat tari jaipong sangat terkenal dari tahun 80-an hingga saat ini. Tari ini ditarikan oleh seorang sinden perempuan dan sampai saat ini jarang sekali dipentaskan secara berkelompok. 22. Tari Legong dari Bali sumber Tari legong dipentaskan oleh seorang wanita yang menggunakan busana Bali berwarna cerah kuning keemasan lengkap dengan hiasan kepala. Diiringi dengan alunan musik yang bersemangat dan racak berasal dari gamelan Bali. Pada abad ke-19, Tari legong mulai berkembang di keraton Bali yang berawal dari pangeran Sukowati sedang sakit tapi bermimpi melihat dua gadis menari dengan gemulai. Penari legong yang baku dibawakan oleh dua orang gadis yang belum menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. 23. Tari Trunajaya dari Bali sumber / Tari ini menggambarkan prajurit yang akan berangkat ke medan perang oleh sebab itu penarinya seorang pria. Penari akan memakai celana putih dengan aksen berwarna merah di tepinya menyimbolkan keberanian dan kegagahan. Sehingga busana yang digunakan mencirikan penarinya secara visual jadi tari baris. Mereka akan berjajar secara vertikal memakai mahkota segitiga dari kulit kerang. 24. Tari Gatotkaca dari Jawa Tengah sumber Tarian ini berasal dari Jawa Tengah yang ditarikan seorang pria. Tari ini mengisahkan Raden Gatotkaca putra Sang Bima, yang adalah tokoh pewayangan sakti mandraguna dan bisa erbang dari Pandawa. Penari mengenakan baju berwarna hitam, kain batik, properti sayap seolah penari bisa terbang. 25. Tari Panji Semirang dari Bali sumber Tari panji diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942 yang menceritakan pengembaraan Galuh Candrakirana. Ia adalah seorang wanita tapi menyamar sebagai pria bertujuan mencari kekasihnya Raden Panji Inu Kertapati. Pada awalnya tarian dipentaskan penari putri bernama Luh Cawan. Namun, sekarang di bawakan oleh pria dan wanita dengan iringan musik bertempo cepat. Busana yang digunakan terkesan rumit dengan menggunakan properti tambahan kipas, gelungan, gelang kanah, penutup dada, ampok-ampok, serta bunga merah dan putih dan lain sebagainya. 26. Tari Topeng Klana dari Jawa Barat sumber Tari topeng lahir dan berkembang di wilayah Cirebon Jawa Barat dan dimainkan oleh penari yang menggunakan topeng atau kedok sebagai aksesori yang khas. Nama lain tarian ini yaitu tari Romana yang mengacu pada tokoh cerita Ramayana bernama Rahmana. Topeng klana mengisahkan tentang seseorang dengan tabiat buruk, penuh amarah, serakah, dan tidak bisa menahan hawa nafsunya, dilihat dari warna merah menandai kedoknya. Ragam geraknya ditarikan oleh seseorang dengan ekspresi marah, gandrung, mabuk, tertawa terbahak-bahak dan ekspresi lain. Dengan lagu pengiring yaitu Gonjing dan Sarung Ilang. 27. Tari Golek Menak dari Yogyakarta sumber Tari golek menak diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX 1940-1988. Tarian ini tercipta dari inspirasi pertunjukan Wayang Golek Menak yang dibawakan oleh dalang dari Kedu tahun 1941. Penari menggunakan busana baju beludru lengan panjang untuk bagian atas dan bawahan memakai celana cindhe. Tarian ini bersumber dari Hikayat Amir Hamzah yang disebarkan oleh pedagang Melayu kemudian disebarluaskan. 28. Tari Dewi Anjasmara dari Jawa Barat sumber Tari ini merupakan tari tunggal yang dipentaskan oleh seorang perempuan dengan mengisahkan Anjasmara, tentang Damarwulan dan lawannya Minak Jinggo. Cerita tarian ini sudah ada sejak abad 15, tapi koreografinya dibuat abad ini oleh Raden Tjetje Somantri. Pada tarian ini Dewi Anjasmara digambarkan dengan kecantikan seorang wanita yang akan berkembang karena kesetiaannya pada pasangan. 29. Tari Baksa Kembang dari Kalimantan Selatan sumber Tari baksa kembang merupakan tarian klasik untuk menyambut tamu. Tarian ini ditarikan oleh seorang penari tunggal atau berkelompok tapi dengan jumlah yang wajib ganjil. Biasanya dipentaskan pada lingkungan kerajaan untuk menyambut ke datangan kerabat kerajaan atau tamu Berhormat. Saat pertunjukan penari akan memakai balutan busana khas Tari Baksa Kembang lengkap dengan selendang membuat penari tampil dengan anggun dan mempesona. Serta ciri khas yang dominan dari busana yang digunakan penari akan dipakaikan mahkota indah berhiaskan dua kembang bogam ukuran kecil, anyaman daun kelapa muda yang disebut halilipan. Masyarakat setempat menyebut mahkota tersebut gajah gemuling. Gerakan tarian juga melambangkan putri remaja yang cantik sedang bermain ditaman sembari memetik beberapa bunga lalu dirangkai jadi kembang bogam sambil mereka akan menari dan bernyanyi. Sehingga dalam pertunjukan penari membawa sepasang kembang bogam di tangannya seperti rangkain kembang melati, kantil, mawar dan kenanga yang kemudian di hadiahkan kepada tamu yang datang. 30. Tari Baris dari Bali sumber Tari baris adalah jenis tarian yang pertama kali diajarkan pada hampir semua anak laki-laki di Bali sebelum mereka memasuki usia dewasa. Tarian ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 pertengahan, yang dulunya dipentaskan saat ritual keagamaan saja. Sekitar abad ke-19, tari baris mengalami perkembangan sehingga muncullah tari baris tunggal, tapi tarian ini termasuk tari non-sakral atau sebagai hiburan rakyat. Fungsi Tarian sumber Tari tunggal memiliki beragam fungsi, yang paling umum sebagai penyalur emosional penari untuk mendeskripsikan perasaan terdalam, yang ditampilkan melalui sekumpulan gerakan indah. Selain itu seseorang juga mendapatkan kepuasan spiritual dimana tarian berfungsi untuk pertunjukan yang didalamnya mengandung unsur norma, pendidikan, nilai atau pesan khusus. Dan pesan yang ingin ditampilkan tergambar dengan jelas dalam berbagai gerakan dan ekspresi yang mendalam dari penarinya. Sebenarnya ada beberapa tari tunggal yang bisa dipentaskan secara berkelompok tapi ada juga yang memang wajib dibawakan satu orang. Dari pembahasan di atas semoga kita sudah bisa mempelajari mengenai semua tari tunggal yang di Bumi Pertiwi.
Sepertimasyarakat Sunda yang memiliki seni budaya beragam. Seniman tradisional Sunda menciptakan kesenian yang diangkat dari kebudayaannya, seperti tari-tarian, upacara adat dan hasil kebudayaan lainnya. Salah satu tarian daerah Jawa Barat terkenal adalah Jaipong. Tarian ini masuk dalam seni tari yang mengutamakan keindahan gerak tubuh.
Bicara mengenai keindahan & kebudayaan pulau dewata ini memang tak ada henti-hentinya. Bukan hanya menawarkan keindahan alam, namun Bali juga memiliki segudang kekayaan budaya. Salah satunya Tari dari daerah Bali merupakan budaya warisan dari leluhur yang sudah sebaiknya dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Khususnya warga Bali 30 Tari Bali Tradisional yang Menarik1. Tari Trunajaya2. Tari Barong3. Tari Legong 4. Tari Kecak5. Tari Pendet 6. Tari Baris7. Tari Panji Semirang8. Tari Puspanjali9. Tari Margapati10. Tari Cendrawasih11. Tari Kebyar Duduk Bali12. Tari Topeng13. Tari Janger14. Tari Tenun15. Tari Gambuh Bali16. Tari Telek17. Tari Wiranata18. Tari Penyembrama19. Tari Sanghyang20. Tari Kupu-Kupu21. Tari Wirayudha22. Tari Durga Mahisasura Mardini23. Tari Cilinaya Bali24. Tari Gopala25. Tari Siwa Nataraja26. Tari Belibis 27. Tari Condong 28. Tari Manukrawa29. Tari Rejang Bali30. Tari Baris TunggalDaftar 30 Tari Bali Tradisional yang MenarikTarian ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjungi pulau tak jarang para wisatawan mancanegara tertarik untuk ikut menarikan seni asli Bali ini. Berdasarkan hal itu, dibawah ini kami sajikan daftar lengkap tari asal Tari TrunajayaTrunajaya berasal dari kata Teruna yang berarti pemuda dan Jaya yang berarti jaya. Tari dari Bali ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang ingin memikat wanita. Gerakannya tegas dimana antar kaki diberi jarak seperti begitu, sekarang ini tari Trunajaya tidak hanya dibawakan oleh laki-laki. Perempuan pun dapat ikut serta. Bahkan oleh 2 orang ini memiliki gerakan dengan membelalakan matanya. Hal tersebut dapat diartikan sebagai kejantanan dari penari pria yang ingin menyatakan Tari BarongTari Barong menceritakan tentang perseteruan antara kebajikan yang disimbolkan dengan makhluk barong. Dan kejahatan yang digambarkan dengan sosok berasal dari kata Bahruang atau beruang. Walau begitu, wujud asli dari barong ini tergantung dari jenis tari yang Barong Bangkal, Barong Macan, Barong Asu, Barong Gajah, Barong Blasblasan, Barong Landung, dan yang paling terkenal yaitu Barong Keket atau Ket yang merupakan perpaduan macan, singa, dan yang berasal dari Bali ini dilakukan oleh 2 orang laki-laki. Yang satu memainkan kepala dan yang lain memainkan ekor. Badan barang biasanya terbuat dari bahan kulit dan diukir-ukir khas Bali lalu dilengkapi dengan ornamen potongan kaca cermin untuk membuatnya tampak barong terbuat dari serat ijuk atau bulu burung gagak. Sedangkan untuk topeng biasanya terbuat dari kayu yang tumbuh di tempat keramat atau Tari Legong Dahulu, tarian ini hanya ditampilkan di lingkungan kerajaan Bali. Nama tari Bali satu ini berasal dari kata “Leg” yang berarti luwes dan “gong” yang berarti gamelan. Karena itu, Seni Legong ini memiliki gerakan lemah gemulai yang diiringi dengan gamelan tradisional khas Bali bernama Semar legong dimainkan oleh 2-3 orang penari dan menghadirkan tokoh “condong”, semua penari legong memakai kipas kecuali tokoh condong Tari KecakTari asal Bali yang sudah sangat terkenal ini menceritakan tentang epic ramayana dan rata-rata semua penarinya adalah laki-laki. Tari kecak memiliki Jumlah penari yang bisa mencapai puluhan orang bahkan penari duduk melingkar dan menyerukan “cak” sambil mengangkat kedua tangan. Hal tersebut menggambarkan tentara kera saat membantu Rama melawan Tari Pendet Tari ini awalnya hanya digunakan sebagai pemujaan di pura-pura Bali. Tari Pendet ini dapat diartikan sebagai bentuk penyambutan kedatangan dewa dewi dari seiring dengan berjalannya waktu para seniman di Bali mengubah seni tersebut menjadi sebuah kesenian selamat ditarikan ole banyak orang. Namun, kebanyakan wanita, dewasa maupun gadis. Mereka menari dengan membawa perlengkapan Tari BarisTari baris diciptakan pada pertengahan abad ke-16. Dalam tarian ini, penari menggerakkan badannya seperti seorang pahlawan yang sedang khas bali ini bercerita tentang keberanian para ksatria Bali yang sedang bertempur demi membela raja. Seni ini paling sedikit dibawakan oleh 8 – 40 Tari Panji SemirangTarian tradisional Bali ini diciptakan pada tahun 1942 oleh I Nyoman Kaler. Tarian ini menceritakan tentang seorang putri bernama Galuh Candrakirana yang sedang mengembara dan menyamar sebagai laki-laki dengan nama Raden tersebut dilakukan sang putri setelah dirinya kehilangan sang suami. Biasanya ditarikan oleh penari wanita yang berperan sebagai tarian ini, para penari membuka matanya lebar-lebar bak seseorang yang sedang marah, dibumbui senyuman namun tetap dengan mata yang galak. Terdapat perubahan mimik di beberapa Tari PuspanjaliPuspanjali merupakan gabungan dari kata “puspa” dan “anjali” dimana bila disatukan “menghormati bagai bunga” maknanya menghormati para tamu bagaikan sekuntum ini ditarikan oleh 5 – 7 wanita yang membawa bokoran piring tradisional yang berisi aneka kuntum bunga harum. Seni ini menampilkan gerak-gerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerik ritmis yang Tari MargapatiKata margapati berasal dari kata “Marga” yang artinya jalan dan “Pati” yang artinya kematian. Bila disatukan artinya jalan menuju ini menggambarkan kesalahan perjalanan hidup seorang wanita. Karena itu tarian ini banyak menampilkan gerakan laki-laki meskipun penarinya umumnya Juga Nama Rumah Adat BaliJika dilihat, tarian ini seperti mengintai dan siap-siap menerkam Tari CendrawasihTari khas daerah Bali yang diciptakan oleh I Gde Manik ini pertama kali ditampilkan di subdistrik atau kecamana Sawan di Kabupaten Buleleng pada sekarang ini, tarian Cendrawasih yang sering ditampilkan merupakan hasil olahan dari seorang koreografi Wijaya Bandem yang diaransemenkan pada tahun Cendrawasih Bali menggambarkan tentang keindahan seekor burung Cemdrawasih. Burung tersebut merupakan ikon tanah Papua yang dikenal sebagai Manuk ini dilakonkan ole 2 orang wanita yang berperan sebagai Cendrawasih Jantan dan tarian ini juga mengibaratkan sepasang burung yang sedang memadu kasih. Mereka meliuk-liuk seperti sedang menari dan menyanyi menjelang Tari Kebyar Duduk BaliI Ketut Mario merupakan seorang maestro seni asal Tabanan yang menciptakan seni ini pada tahun 1925. Seni ini juga biasa disebut dengan tari Kebyar Terompong jika dimainkan dengan instrumen musik TerompongTari ini dinamakan Kebyar Duduk karena gerakannya dilakukan dalam posisi duduk dengan kedua kaki menyilang bersila.Tari Kebyar Duduk merupakan tarian tunggal. Dalam seni Kebyar, para penari menginterpresentasikan nuansa musik dengan ekspresi wajah dan Kebyar Duduk terdiri dari 4 bagian yaitu Papeson, Kebyar, Pangandeng, dan Pangecet. Kesenian ini menggambarkan seorang pemuda yang menari lincah mengikuti irama Tari TopengTari Topeng Bali adalah sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang yang ditampilkan mempreswentasikan dewa-dewa yang dipercaya mampu menganugerahkan ketentraman dan Tari JangerMuncul pada tahun 1930-an, Tari Jangger dilatar belakangi oleh nyanyian-nyanyian bersahut-sahutan tdari orang-orang yang memetik kopi. Nyanyian tersebut bertujuan untuk menghapuskan rasa lelah saat memanen biji Jangger dimainkan secara berpasangan dengan jumlah penari 10 – 16 orang, lalu dibagi kelompok putri yang dinamakan Janger dan kelompok putra yang dinamakan menari sambil menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan. Litik lagu tarian ini diambil dari nyanyian Sanghyang ritual tarian kuno.14. Tari TenunTari Tenun diciptakan oleh I Nyoman Ridet dan I Wayan Likes pada tahun 1962. Tari tenun berfungsi untuk melestarikan budaya menenun di Bali serta juga melestarikan alat-alat yang digunakan untuk dimulai dari proses memintal benang sampai pada menenun dengan senang dan gembira. Seni ini umumnya dibawakan oleh 3 orang penari atau tarian ini antara lain, kepala memakai lelunakan, pakaianya terdiri dari tapih, kamen, dan selendang yang dililitkan di dada serta sabuk prada. Tata rias hampir sama dengan tarian lain, bunga sandat 3 buah dikenakan di Tari Gambuh BaliTarian yang merupakan warisan budaya Bali ini memperoleh pengaruh dan drama tari zaman Jawa-Hindu di Jawa Timur. Atau lebih dikenal dengan nama Raket Lalaokaran atau Gambuh Ariar adalah pertunjukkan berlakon yang merupakan perpaduan antara Raket dengan Gambuh. Gambuh abad XVI ini adalah tarian perang yang digunakan untuk menghibur rakyat Majapahit saat melaksanakan upacara Tari TelekJanis tari wali ini merupakan warisan leluhur yang pantang untuk tidak dipentaskan. Keyakinan ini begitu melekat dihati krama Banjar adat dan Desa Adat Jumpai melestarikan kesenian ini dari tahun ke tahun. Dari generasi ke generasi sampai tidak tergerus arus ini diyakini sebagai sarana untuk meminang keselamatan dunia khususnya wilayah Banjar atau desa adat tidak mementaskan tarian ini, dianggap seperti mengundang kehadiran sasab penyakit pada manusia, merana hama-penyakit pada tanaman dan ternak dan bahaya lainnya yang dapat mengacaukan Tari WiranataTarian Wiranata Bali menggambarkan kesan gagah dari seorang penad serta cocok sekali dalam melukiskan seorang yang punya pengaruh dan wibawa seperti seorang ini umumnya ditarikan oleh remaja putri. Namun memungkinkan juga ditarikan oleh penari pria. Baik dalam pementasan kelompok maupun tunggal. Seni ini merupakan kerasi yang diciptakan oleh I Nyoman Ridet pada tahun Tari PenyembramaTari Panyembrama merupakan jenis tari penyambutan yang diciptakan pada tahun 1970an. Seni ini juga sering dipentaskan dalam upacara agama Hindu di Pura sebagai Seni pelengkap sebelum tari Sanghyang atau digunakan untuk mengiringi Seni ini. Biasanya digunakan gong kebyar dan dipentaskan menggunakan pakaian adat ini biasanya dilakonkan oleh penari perempuan sehingga lirik mata, senyum, dan gerak gemulai tubuhnya lebih terlihat Tari SanghyangTari Bali Sanghyang merupakan sisa-sisa kebudayaan pra-Hindu yang ditarikan oleh dua gadis kecil dan masih dianggap menarikan tari Sanghyang, calon penari harus menjalankan beberapa pantangan seperti tidak boleh lewat dibawah jemuran pakaian, tidak boleh berkata jorok dan kasar, tidak boleh berbohong, dan tidak boleh ini juga dipentaskan untuk pelengkap upacara atau juga sebagai media untuk mengusir wabah itu, Seni ini juga digunakan sebagai sarana pelindung terhadap ancaman dari kekuatan magi Sanghyang ada beberapa jenis, diantaranya Sanghyang Dedari, Sanghyang Deling, Sanghyang Penyalin, dan Sanghyang Tari Kupu-KupuTari kupu-kupu diciptakan pada tahun 1960an. Seni ini merupakan tarian grup putri yang dimainkan oleh 5 orang perempuan atau ini menggambarkan binatang kupu-kupu berwarna biru tua atau tarum yang sedang terbang serta hinggap dari satu bunga ke bunga filosofis, Kesenian ini merupakan penggambaran keindahan, kedamaian, dan keeksotisan pulau Tari WirayudhaTarian Bali satu ini bertemakan peperangan dan menunjukkan kegagahan sosok laki-laki prajurit kerajaan. Tari Wirayudha berasal dari 2 kata, yaitu Wira yang berarti pahlawan dan Yudha yang berarti ini merupakan seni kreasi tari tradisional modern yang diciptakan pada tahu 1979 oleh I Wayan Dibia melalui Sanggar Tari Bali ini ditarikan oleh 2 – 4 pasang penari pria yang membawa senjata tombak. Seni ini juga diciptakan untuk menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap-siap untuk maju ke medan Tari Durga Mahisasura MardiniTari ini merupakan tari kreasi yang terinspirasi dari kisah Durga Mhisasura Mardini dan tertulis didalam lontar itu, dari segi estetis tarian ini juga tidak lepas dari esensi tarian Bali pada umumnya. Termasuk gerakan, tata rias, busana, sampai musik Tari Cilinaya BaliGagasan lahirnya tarian ini terinspirasi dari rnamen Cili. Cili sendiri merupakan salah satu ornamen khas didalam busana para penari Tari Cili berupa sehelai kain panjang yang pada bagian ujungnya lancip dengan motif berwarna-warniCili melambangkan sebuah keceriaan dan kegembiraan melalui pesan utama tarian Tari GopalaTarian ini merupakan kolaborasi antara I Nyoman Suarsa Penata Bali dan I Ketut Gede Asnawa Sebagai penata iringan dengan ekspresi gerakan tari yang humoris dengan materi gerak perpaduan antara gerakan tari yang sudah gopala merupakan Seni Tari dari Bali yang menceritakan tingkat laku sekelompok pengembala sapi di suatu ladang / tempat diambil dari bahasa Kawi yang artinya pengembala sapi. Tarian ini biasanya dipentaskan oleh 4 – 8 orang Tari Siwa NatarajaTari Siwa Nataraja merupakan tari persembahan yang juga dipresentasikan sebagai manifestasi Siwa sebagai penari tertinggi. Gerakan Siwa memancarkan tenaga prima yang kemudian menyatu sehingga terciptalah alam semesta Raja Tari, mempunyai empat tangan. Tangan kanan atas memegang drum/genderang dari mana hasil-hasil ciptaan terus keluar tiada hentinya Tuhan adalah sumber dari segala ciptaan merupakan makna dari tarian Tari Belibis Tarian Bali ini ditarikan oleh perempuan secara berkelompok. Gerakan tari burung belibis tidak hanya berkaitan dengan kelenturan tubuh, tetapi juga kekuatan yang layaknya seekor burung, tari belibis mengedepankan gerakan kepala dan leher, pandangan mata, serta gerak tangan dan kaki. Musik dan gamelan yang mengiringi Seni ini terkesan lincah dan dulu Seni ini diilhami oleh cerita Angling Dharma yang merupakan seorang raja lalu bertemu dengan putri raksasa pemakan merasa khawatir rahasianya diketahui oleh Angling Dharma. Maka itu, raksasa kemudian mengubahnya menjadi seekor burung belibis yang hidup di Tari Condong Tari condong diperkirakan tercipta pada abad ke-19 di lingkungan kraton atau istana kerajaan Bali. Tari condong biasanya digunakan sebagai pendahuluan dari tari Legong. Seni ini dibawakan dengan gamelan ini bermula dari seorang pangeran dari Sukawati yang sakit parah. Kemudian mendapat pengelihatan gaib dua gadis cantik menari dengan anggun ditemani musik gamelan. Setelah pangeran ini kembali, beliau mengulang tarian yang Tari ManukrawaAwalnya, tarian terkenal dari Bali ini merupakan bagian dari snedratari Mahabharata Bale Gala-Gala karya tim sendratari Ramayana / Mahabharata yang ditampilkan dalam pesta kesenian Bali tahun tari ini dikembangkan menjadi tarian lepas untuk hiburan. Seni ini diciptakan oleh I Wayan Dibia koreografer, dan I Wayan Beratha komposer.Kata Manukrawa berasal dari kata Manuk yang berarti Burung dan Rawa yang artinya dipentaskan oleh 5-7 orang penari wanita dan merupakan tarian kreasi baru yang menggambarkan perilaku sekelompok burung manuk air rawa sebagaimana yang dikisahkan dalam cerita Wana Parwa dari Epos diambil dari tari klasik Bali yang dipadukan dengan tarian Sunda-Jawa lalu dimodifikasi sesuai dengan tuntutan Tari Rejang BaliTari Rejang Bali befungsi sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan mereka kepada dewa atas berkenannya turun ke bumi. Gerakkan tarian ini sangat lincah dan sederhana. Biasanya dipentaskan oleh penari-penari perempuan penarinya menggunakan pakaian upacara yang meriah dengan bermacam dekorasi. Mereka menari dengan melingkari halaman pura atau pelinggih yang kadang dilakukan dengan saling berpegangan Tari Baris TunggalTarian ini diperkirakan sudah ada sejak pertengahan abad ke-16. Ada 7 jenis baris yang dibawakan didalam upacara kremasi di itu, terdapat juga sebuah keterangan bahwa pada awal kemunculannya tarian ini merupakan bagian dari ritual Nah, itulah daftar tari dari Bali yang dapat kalian jumpai ketika mengunjungi pulau warga Indonesia, sudah seharusnya kita tertarik pada keragaman serta kebudayaan nusantara. Tidak terkecuali dengan tari daerah asal Bali diatas.
1 Tari Baris Tunggal. Tari Baris merupakan salah satu tarian sakral yang digunakan oleh umat Hindu di Bali sebagai pelengkap di suatu upacara keagamaan agama Hindu di Bali. Sifat sakral dalam tari Baris ialah, bahwa tari ini merupakan sebuah tarian untuk membuktikan kedewasaan seseorang dalam segi jasmani. Kedewasaan seseorang pria dibuktikan

Tari yang Berasal dari Bali – Bali merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia dan terkenal dengan budaya serta tempat-tempat wisata eksotis termasuk pantai-pantainya yang indah. Selain itu, Bali memiliki beragam kearifan lokal yang menarik hati para wisatawan domestik hingga mancanegara. Salah satu budaya yang dimiliki oleh Bali adalah tarian khasnya. Bukan hanya sekadar tari saja, tarian tradisional Bali memiliki makna dan kisah di baliknya. Seperti tarian yang terkenal, yaitu tari kecak dan kerap dipertontonkan kepada para wisatawan. Nah, selain tari kecak sebenarnya apa saja sih tari khas Bali? Simak artikel ini hingga akhir artikel ya! Nama-Nama Tari yang Berasal dari Bali1. Tari Panji Semirang2. Tari Margapati3. Tari Wirayudha4. Tari Condong5. Tari Janger6. Tari Puspanjali7. Tari Kecak8. Tari Pendet9. Tari Barong10. Tari Legong11. Tari Trunjaya12. Tari Baris13. Tari Durga Mahisasura Mardini14. Tari Belibis15. Tari Manuk RawaRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Pakaian Adat Khas dengan kostum dan gerakan-gerakan yang memiliki makna serta alur cerita, tari yang berasal dari Bali umumnya menarik banyak hati wisatawan. Salah satu tari dari Bali yang terkenal ialah tari Kecak. Akan tetapi, ada beberapa tari Bali lain yang memiliki kisah dan kekhasan juga lho! Inilah nama-nama tari yang berasal dari Bali dan sedikit kisah di baliknya. 1. Tari Panji Semirang Tari Panji Semirang adalah tari yang berasal dari Bali dan diciptakan pada tahun 1942. Pencipta tari Panji Semirang adalah seorang seniman yang berasal dari Bali juga. Seniman tersebut bernama, I Nyoman Kaler. Ketika menciptakan tari Panji Semirang, I Nyoman Kaler terinspirasi berdasarkan cerita mengenai petualangan dari seorang putri bernama Putri Galuh Candrakirana. Petualangan Putri Galuh Candrakirana adalah bentuk dari petualangannya ketika ia menyamar sebagai seorang laki-laki, dalam penyamaran tersebut Putri Galuh Candrakirana menggunakan Raden Panji usai ia ditinggalkan oleh suaminya karena suaminya telah meninggal dunia. Berdasarkan kisah dari petualangan Putri Galuh Candrakirana tersebut, I Nyoman Kaler pun menciptakan tari Panji Semirang yang memiliki kekhasan berupa hadirnya seorang penari wanita yang menggunakan riasan seperti seorang laki-laki dan menari dengan ekspresi khas, yaitu tersenyum dan membelalakan matanya atau melotot. 2. Tari Margapati Tarian khas dari Bali yang kedua ialah tari Margapati. Seperti halnya tari Panji Semirang, tari Margapati pun memiliki kisah dan makna di balik gerakan-gerakan tarian yang indah. Tidak seperti tari Panji Semirang yang mengisahkan mengenai petualangan seorang putri, tari Margapati justru dinilai memiliki makna yang menyedihkan. Hal ini dikarenakan tari Margapati mengisahkan mengenai kematian. Tari Margapati merupakan tarian yang diartikan menuju kematian. Dalam tari Bali satu ini, kisahnya dibawakan oleh seorang penari perempuan dengan disertai gerakan-gerakan lincah seperti gerakan seorang laki-laki yang ingin menyerang atau menyergap sesuatu. Karena gerakan yang cepat dan lincah tersebut, maka gerakan tari Margapati pun dapat memberikan suasana tegang bagi penonton yang menyaksikannya. Selain itu, tari Margapati akan lebih seru ketika penonton melihatnya secara langsung. Sehingga penampilan tari Margapati pun dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Bali menyaksikan tarian satu ini. 3. Tari Wirayudha Tari khas Bali yang ketiga ialah tari Wirayudha. Tari ini mengisahkan mengenai peperangan. Peperangan yang digambarkan dalam tari Wirayudha ini terlihat dari jumlah penari yaitu dua hingga empat pasang penari pria. Selain itu, untuk menggambarkan peperangan yang lebih jelas, maka penari pun dilengkapi dengan aksesoris tari berupa senjata tombak. Selain untuk mencerminkan peperangan, senjata tombak pun mencerminkan para prajurit Bali Dwipa. Selain tombak, para penari juga dilengkapi dengan aksesoris perang lainnya seperti hiasan kepala yang khas dengan budaya Bali atau dikenal pula dengan nama udeng-udeng. Selain mengisahkan mengenai peperangan, tari Wirayudha pun memiliki makna di baliknya, yaitu persiapan dari sekelompok prajurit yang tengah mempersiapkan diri untuk maju ke dalam medan pertempuran. 4. Tari Condong Tak hanya mengisahkan mengenai suatu cerita, ada kepercayaan di balik tari Condong yang banyak dipercayai oleh masyarakat di Bali. Kepercayaan tersebut ialah berdasarkan pada mimpi dari seorang pangeran yang dikisahkan sakit dari Sukawati. Pada mimpi tersebut, seorang pangeran bertemu dengan dua orang gadis yang memiliki paras cantik dan tengah menari. Dalam mimpi tersebut, dua gadis mulai menari dan terlihat gerakan yang dilakukan lemah gemulai serta anggun, hingga membuat pangeran merasa terpesona ketika melihat keelokan dari dua penari tersebut. Lalu, ketika sang pangeran akhirnya sembuh dari sakitnya, tarian tersebut diajarkan pada wanita dan terus dilestarikan hingga kini. Karena cerita mengenai mimpi sang pangeran tersebut, tari Condong hingga kini dapat dinikmati oleh masyarakat Bali hingga para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung. 5. Tari Janger Tari Janger telah ada sejak tahun 1930 dan terus menjadi tarian khas yang berasal dari Bali. Tari Janger mengkisahkan mengenai pergaulan dari anak-anak muda yang ada di Bali dan dimainkan oleh sepasang penari putra serta putri yang berjumlah 10 hingga 16 pasang penari. Para penari tersebut, tidak hanya menari saja akan tetapi juga menyanyikan sebuah lagu dengan judul yang sama lalu saling sahut menyahut. Selain penari tidak hanya menari tetapi juga bernyanyi, tari janger pun memiliki keunikan lainnya. Untuk penari laki-laki, gerakan tarian dimainkan dengan gerakan tari kecak. Sedangkan untuk penari perempuan gerakan tarian digerakan dengan tari janger. Oleh karena itu, tari janger ini tampak meriah karena ada banyak penari, gerakan tari yang berbeda serta lagu yang dinyanyikan oleh penari. 6. Tari Puspanjali Tari puspanjali adalah tarian yang ditampilkan sebagai penyambutan. Tari Puspanjali ditarikan oleh para penari perempuan yang berjumlah lima hingga tujuh penari dan gerakan-gerakan tariannya terinspirasi dari Upacara Rejang. Pada Upacara Rejang, penari akan mengenakan pakaian adat Bali lalu menari untuk menyambut para tamu undangan yang hadir saat upacara diadakan. Karena sebagai tari untuk menyambut tamu, maka gerakan pada tari Puspanjali pun terlihat indah dan mampu memikat para wisatawan. 7. Tari Kecak Tari khas Bali yang ketujuh adalah tari Kecak yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga Grameds bukan? Hal ini dikarenakan tari Kecak memiliki ciri khas yaitu ditarikan oleh banyak penari yang jumlah bahkan hingga puluhan. Sehingga tari Kecak cenderung lebih ramai dan seru untuk ditonton. Dalam tari Kecak, puluhan penari tersebut akan duduk melingkar dan menari sambil menerikan kata cak’ secara bersamaan dengan ritme yang cepat. Karena sorakan cak’ tersebut, maka tari Kecak pun lebih berwarna dan semakin ramai. Tidak hanya seru saja, akan tetapi tari Kecak juga memiliki kisah di baliknya. Kisah di balik tari Kecak adalah mengenai Ramayana, ketika Ramayana berperang melawan Rahwana dan Ramayana dibantu oleh pasukan kera. Karena sangat khas dan cukup terkenal, tari Kecak pun sering kali ditampilkan di hadapan para wisatawan. Tak hanya itu, bahkan ada banyak wisatawan yang mengunjungi daerah khusus di Bali hanya untuk menyaksikan tari Kecak. 8. Tari Pendet Tari Pendet adalah tari khas Bali yang umumnya ditampilkan di tempat ibadah untuk umat Hindu, hal ini dikarenakan tari Pendet merupakan tarian sebagai bentuk pemujaan. Selain itu tari Pendet pun memiliki makna di baliknya, yaitu sebagai bentuk penyambutan dari kedatangan dewa langit. Untuk menyambut kedatangan dewa langit, maka tari Pendet pun dimainkan oleh para penari perempuan yang mengenakan pakaian adat khas Bali. Sebagai tari penyambutan, tari Pendet juga tak jarang ditampilkan untuk menyambut tamu maupun wisatawan yang datang ke Bali. 9. Tari Barong Tari Barong memiliki ciri khas berupa topeng wajah dengan tampak menyeramkan yang dikenakan oleh penarinya. Kata Barong pada nama tarian ini, berasal dari kata bahruang, yang artinya ialah beruang. Meskipun begitu, topeng yang dikenakan dalam tari Barong tidak hanya menampakan wujud beruang saja. Topeng yang dikenakan oleh penari tari Barong juga ada berwujud blasblasan, gajah, anjing, macan serta wujud lainnya. Selain itu, topeng-topeng tersebut juga tidak hanya dikenakan untuk menampilkan tari Barong saja. Akan tetapi juga menjadi cinderamata atau oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Tari barong ditarikan oleh dua penari laki-laki, di mana salah satu dari penari Barong berada di depan topeng untuk memegang topeng Barong. Sedangkan penari laki-laki lainnya, akan berada di belakang topeng untuk memegang ekor tubuh dari topeng Barong. Seperti halnya tari khas Bali lainnya, tari Barong pun memiliki kisah di baliknya. Tari Barong mengisahkan mengenai seseorang yang memiliki sifat baik. Orang dengan sifat baik ini, diperankan oleh barong. Lalu tari Barong juga mengisahkan mengenai seseorang yang memiliki sifat jahat. Sifat jahat diperankan oleh penari yang mengenakan rangda. Karena mengisahkan dua tokoh yang memiliki karakter baik dan jahat, penonton tari Barong pun bisa mengambil pesan di balik tarian ini. 10. Tari Legong Nama tari Legong, berasal dari dua kata yang memiliki makna berbeda. Dua kata tersebut ialah leg yang artinya adalah luwes serta gong yang artinya ialah gamelan khas dari Bali. Pada mulanya, tari Legong hanya ditampilkan di lingkungan keraton saja. Namun saat ini, tari Legong juga ditampilkan pada kegiatan-kegiatan serta acara di Bali. Tari Legong dimainkan oleh penari wanita yang membawa aksesoris berupa kipas. Sesuai dengan namanya yaitu luwes dan gamelan, maka tari Legong pun ditarikan dengan gerakan-gerakan yang luwes disertai dengan alunan gamelan dari Bali. Perlu diketahui, bahwa tari Legong tidak hanya ada satu jenis saja. Akan tetapi ada beberapa jenis yaitu tari legong jobog, tari legong legod bawa, tari legong keraton dan tari legong kuntul. 11. Tari Trunjaya Tari khas Bali yang kesebelas ialah tari trunjaya yang menceritakan mengenai kisah romantis. Pada tari trunjaya, dikisahkan seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta dan diam-diam ia ingin memikat hati perempuan pujaannya. Pada mulanya tari trunjaya hanya dimainkan oleh penari laki-laki saja. Namun, seiring dengan perkembangan kini tari trunjaya pun ditarikan oleh para penari pengiring perempuan. Tari khas Bali ini memiliki keunikan tersendiri. Pada tari trunjaya, ada gerakan seperti kuda-kuda yang dilakukan oleh penari laki-laki sambil membelalakan mata dengan lebar. Gerakan kuda-kuda tersebut, menjadi simbol dari kejantanan laki-laki yang ingin menyatakan perasaan kepada perempuan pujaan hatinya. 12. Tari Baris Pada mulanya, tari baris merupakan tarian khas Bali yang menjadi tarian ritual. Namun pada masa kini, tari baris telah berkembang dan memiliki fungsi sebagai tarian hiburan. Karena mulanya berfungsi sebagai tarian ritual, tari baris pun akan ditarikan oleh banyak penari, gunanya adalah untuk menyesuaikan esensi tari tersebut. Seperti halnya tari kecak yang dilakukan oleh banyak orang, tari baris pun dilakukan oleh penari dalam jumlah banyak, yaitu sekitar 8 hingga 40 penari laki-laki. Selain sebagai tarian ritual, tari baris pun memiliki kisah di baliknya. Tari baris mengisahkan mengenai ketangguhan dari seorang kestaria Bali. Oleh sebab itu, tari baris ditarikan oleh banyak penari laki-laki dengan koreografi yang menunjukan seperti seorang ksatria tangguh. 13. Tari Durga Mahisasura Mardini Tari durga mahisasura mardini merupakan tari khas Bali yang mengisahkan dan terinspirasi dari durga mahisasura mardini yang tertulis pada lontar siwagama. Pada naskah klasik siwagama tersebut, mengisahkan mengenai peristiwa ketika dewa dewi di surga kelelahan karena harus bertanding dengan raksasa Rakta. Pada tari durga mahisasura mardini, tarian ini ditarikan oleh sepuluh penari yang terdiri dari penari laki-laki dan perempuan. Sebagian penari, dikisahkan mewakili raksasa Rakta. Sedangkan satu penari akan berperan sebagai Durga yang digambarkan sebagai sosok dewi kuat dengan membawa senjata dewata nawasanga. Ketika pementasan tari durga mahisasura mardini, para penari diiringi dengan musik gamelan semarandana, musik gamelan ini merupakan bentuk yang dari dari hasil pembaruan dari gong kebyar semar pegulingan. 14. Tari Belibis Tari belibis merupakan tari khas Bali yang diciptakan oleh N L N Swasthi Wijaya Bandem serta I Nyoman Windha di tahun 1984. Tari belibis diilhami sebagai tari yang mengisahkan mengenai kisah Angling Dharma. Ketika tengah mengembara, Raja Angling Dharma bertemu dengan seorang putri raksasa yang memakan manusia. Lalu karena khawatir keberadaannya akan diketahui sang raksasa, maka Angling Dharma pun mengutuk putri raksasa tersebut menjadi burung belibis. Untuk menggambarkan kisah tersebut, maka tari belibis pun ditarikan oleh sebuah kelompok. Gerakan-gerakan pada tari belibis, juga terlihat lentur untuk menggambarkan seekor burung belibis yang terbang. Contohnya seperti gerakan pada kepala maupun leher, tangan serta kaki dan pandangan mata dari para penari tari belibis. Ketika pementasan tari belibis, para penari akan menari dengan iringan gamelan Bali yang dimainkan dengan ritme yang lincah serta agresif. Gamelan Bali yang digunakan pada tari belibis meliput Cengceng Gangsa, Reong, Penyahcah, Kempul, Suling, Gong, Kendang, Jegongan dan Kajar. 15. Tari Manuk Rawa Tari manuk rawa diciptakan oleh I Wayah Dibia yang berperan sebagai koreografer pada penciptaan tari ini dan I Wayan Beratha yang berperan sebagai komposer dalam penciptaan tari manuk rawa yang tercipta pada tahun 1981. Tari manukrawa merupakan tari tradisional Bali yang masih eksis hingga sekarang. Pada mulanya, tari manukrawa merupakan bagian dari sendratari Ramayana Mahabarata Bale Gala-gala yang menjadi karya dari tim sendratari ramayana mahabarata Bali dan dipentaskan pada sekitar tahun 1980. Lalu setelah itu, tari manuk rawa pun dikembangkan dan kini menjadi salah satu tarian hiburan khas Bali. Nama dari tari khas Bali satu ini merujuk pada kata manu yang artinya ialah burung serta rawa. Pada umumnya, tari manuk rawa akan dipentaskan oleh penari perempuan yang berjumlah lima hingga tujuh orang. Itulah 15 nama-nama tari yang berasal dari Bali serta kisah di baliknya. Apabila Grameds ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tari tradisional Indonesia lainnya, Grameds bisa mencari tahu lebih dalam dengan membaca buku yang tersedia di Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan beragam buku menarik dan bermanfaat untuk Grameds. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga! Rekomendasi Buku & Artikel Terkait BACA JUGA Seni Tari Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, dan Jenis 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya Mengenal Sejarah dan Asal Tari Kecak Sejarah Asal Tari Pendet dan Makna Tariannya Sejarah, Makna, Properti & Asal Tari Seudati Tari Saman Pengertian, Sejarah, Makna Gerakan ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

1 Amun. Amun atau Amon dikenal sebagai raja para dewa dalam mitologi Mesir kuno layaknya Zeus dalam mitologi Yunani. Dia disebut sebagai ayah dari Firaun dan juga pelindung dari Thebes. Amun juga dikenal sebagai Amun-Ra saat dirinya digabung dengan dewa matahari Ra. Amun tidak hanya disembah di Mesir saja, namun juga disembah d iluar Mesir.
Tari Telek Bali adalah salah satu tarian tradisional Bali yang terkenal dengan gerakan-gerakan dinamis dan ini biasanya dipentaskan dalam acara-acara adat seperti upacara keagamaan, pernikahan, dan acara kebudayaan lainnya. Telek berasal dari kata “telek-telek” yang artinya adalah melompat-lompat. Gerakan dalam tarian Telek Bali memang didominasi oleh gerakan melompat-lompat yang diiringi dengan irama musik yang khas. Selain itu, tari Telek Bali juga menampilkan gerakan tangan yang anggun dan ekspresif, serta kostum yang indah dan ini menjadi salah satu simbol budaya Bali yang harus dilestarikan dan dijaga keasliannya sebagai warisan budaya yang Tari Telek BaliAsal Usul Tari TelekPerkembangan Tari TelekMakna Tari TelekSimbolisme Tari TelekKostum Tari TelekAksesoris Tari TelekMusik dan Instrumen dalam Tari TelekAkhir KataFAQTari Telek Bali memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan nilai-nilai budaya Bali. Meskipun tidak ada catatan sejarah pasti mengenai asal-usul tarian ini, namun dapat disimpulkan bahwa tari Telek Bali sudah ada sejak zaman purbakala masa itu, tarian ini dipentaskan sebagai ekspresi kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Bali atas hasil panen yang itu, tari Telek Bali juga dipentaskan dalam rangka memohon keselamatan dan kesejahteraan dari para dewa dan berjalannya waktu, tari Telek Bali semakin berkembang dan dianggap sebagai salah satu tarian yang penting dalam tradisi masa pemerintahan Raja Bali, tari Telek sering dipentaskan dalam acara-acara kerajaan untuk menghibur para tamu penting. Tarian ini juga mengalami perkembangan dari segi gerakan dan kostum yang semakin indah dan era modern ini, tari Telek Bali tetap dijaga kelestariannya dan dipentaskan dalam berbagai acara adat, keagamaan, dan kebudayaan di ini juga semakin dikenal oleh masyarakat luas, baik di dalam maupun di luar negeri, sebagai salah satu budaya Bali yang mempesona. Sebagai warisan budaya yang berharga, tari Telek Bali terus dilestarikan agar dapat terus disaksikan dan dinikmati oleh generasi Usul Tari TelekAsal usul Tari Telek Bali masih belum dapat dipastikan secara akurat, namun dipercayai berasal dari zaman purbakala ini diyakini memiliki kaitan dengan kegiatan bercocok tanam dan panen padi, karena gerakan dalam tarian Telek Bali menggambarkan kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Bali atas hasil panen yang itu, tarian Telek Bali juga dihubungkan dengan upacara-upacara keagamaan dan kepercayaan masyarakat Bali yang dipentaskan sebagai bentuk persembahan dan doa kepada para dewa dan juga beberapa legenda yang mengisahkan tentang asal-usul Tari Telek Bali. Salah satu legenda tersebut bercerita tentang seorang raja yang memerintahkan rakyatnya untuk membuat tarian baru yang diambil dari gerakan melompat-lompat saat tersebut kemudian digabungkan dengan gerakan tangan yang elegan dan diiringi dengan musik tradisional Bali yang khas. Tarian yang diciptakan kemudian diberi nama Telek, yang berasal dari kata “telek-telek” yang artinya adalah asal-usul Tari Telek Bali masih belum dapat dipastikan secara pasti, namun tarian ini tetap dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Bali yang Juga Tari Kecak Bali Asal-usul, Sejarah, Makna dan GerakanTari Cendrawasih Bali Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Cenik Bali Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Jauk Manis Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Kebyar Duduk Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Oleg Tamulilingan Sejarah, Asal, Makna dan GerakanTari Trunajaya Bali Sejarah, Asal, Makna dan GerakanPerkembangan Tari TelekPerkembangan Tari Telek Bali terjadi seiring dengan perubahan zaman dan nilai-nilai budaya yang berkembang di Bali. Pada masa lalu, Tari Telek Bali dipentaskan sebagai ekspresi kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Bali atas hasil panen yang ini juga digunakan dalam acara adat seperti pernikahan, upacara keagamaan, dan acara-acara kerajaan untuk menghibur para tamu seiring dengan perkembangan zaman, Tari Telek Bali mengalami perubahan dari segi gerakan dan penampilan. Gerakan dalam tarian ini semakin dinamis dan kompleks, serta ditambah dengan sentuhan modern untuk menarik minat generasi yang digunakan juga semakin variatif dan indah, dengan tambahan aksesoris yang semakin era modern ini, Tari Telek Bali juga semakin dikenal oleh masyarakat luas di dalam dan luar negeri, sebagai salah satu budaya Bali yang mempesona. Tarian ini sering dipentaskan dalam berbagai acara kebudayaan di Bali dan juga dalam acara-acara internasional sebagai bentuk promosi wisata bagian dari warisan budaya Bali yang berharga, Tari Telek Bali terus dilestarikan dan dijaga keasliannya agar dapat terus dinikmati oleh generasi Tari TelekTari Telek Bali memiliki beberapa makna dan simbolisme yang terkandung dalam gerakan dan penampilannya. Salah satu makna utama dari Tari Telek Bali adalah rasa syukur dan kegembiraan atas hasil panen yang dalam tarian ini menggambarkan kegembiraan dan kebersamaan masyarakat Bali dalam merayakan hasil panen yang itu, Tari Telek Bali juga memiliki makna keagamaan dan kepercayaan. Tarian ini sering dipentaskan dalam acara-acara upacara keagamaan sebagai bentuk persembahan dan doa kepada para dewa dan dalam tarian ini juga dihubungkan dengan filosofi Tri Hita Karana, yaitu konsep keseimbangan antara manusia, alam, dan itu, Tari Telek Bali juga mengandung simbolisme dalam kostum dan aksesoris yang digunakan. Kostum dalam Tari Telek Bali biasanya berwarna-warni dan terbuat dari kain tradisional Bali yang indah, dengan tambahan aksesoris seperti sanggul, selendang, dan hiasan kepala yang semakin memperindah penampilan para dan aksesoris ini juga mengandung makna keindahan dan kehalusan, serta simbolisme yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya keseluruhan, Tari Telek Bali memiliki makna yang dalam dan kompleks, yang mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat tarian ini, masyarakat Bali dapat mengungkapkan rasa syukur, kegembiraan, dan spiritualitas mereka dalam bentuk seni yang indah dan Tari TelekTari Telek Bali memiliki beberapa simbolisme yang terkandung dalam gerakan, kostum, dan aksesoris yang adalah beberapa contoh simbolisme dalam Tari Telek BaliGerakan melompat-lompat dalam tarian ini melambangkan kegembiraan dan kebersamaan dalam merayakan hasil panen yang tangan yang halus dan elegan dalam tarian ini melambangkan keindahan dan kehalusan, serta simbolisme yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya Bali seperti kebaikan, keramahan, dan yang digunakan dalam Tari Telek Bali memiliki simbolisme yang berkaitan dengan keindahan dan kehalusan. Kostum biasanya terbuat dari kain tradisional Bali yang indah, dengan tambahan aksesoris seperti sanggul, selendang, dan hiasan kepala yang semakin memperindah penampilan para yang digunakan dalam Tari Telek Bali, seperti sanggul, selendang, dan hiasan kepala, juga memiliki simbolisme yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya Bali, seperti keindahan, kehalusan, dan keseluruhan, Tari Telek Bali mengandung simbolisme yang berkaitan dengan kegembiraan, keindahan, kehalusan, kebersamaan, spiritualitas, dan nilai-nilai budaya Bali yang kaya dan konteks kebudayaan Bali, Tari Telek Bali merupakan salah satu tarian yang sangat penting dan menjadi bagian dari identitas budaya simbolisme-simbolisme yang terkandung dalam tarian ini, masyarakat Bali dapat memperkuat dan mempertahankan kearifan lokal mereka, serta memperkenalkan budaya Bali yang kaya dan beragam kepada masyarakat Tari TelekKostum yang digunakan dalam Tari Telek Bali sangatlah khas dan unik. Biasanya, kostum yang dipakai dalam tarian ini terdiri dari kebaya atau baju adat Bali dengan kain batik atau songket yang berwarna-warni, serta aksesoris seperti sanggul, selendang, dan hiasan yang digunakan dalam Tari Telek Bali memiliki desain yang sangat khas dengan lengan yang pendek dan kerah yang tinggi. Kebaya tersebut biasanya terbuat dari bahan sutra atau kain katun, dan dihiasi dengan motif-motif tradisional Bali yang kebaya, kostum dalam Tari Telek Bali juga dilengkapi dengan kain batik atau songket yang dibalutkan di pinggang dan disertai dengan hiasan pinggul yang terbuat dari mutiara atau kain. Kain ini biasanya berwarna-warni dengan motif tradisional Bali yang yang digunakan dalam Tari Telek Bali juga sangatlah khas dan unik. Sanggul atau rambut palsu yang biasanya digunakan dalam tarian ini dibuat dengan sangat detail dan terlihat sangat yang digunakan juga sangat penting dan terkadang dihiasi dengan bordir tangan yang sangat kepala juga menjadi bagian penting dari kostum dalam Tari Telek Bali. Hiasan kepala yang digunakan biasanya terbuat dari bunga segar atau kain dan dihiasi dengan kancing mutiara atau manik-manik yang terlihat keseluruhan, kostum dalam Tari Telek Bali sangatlah khas dan indah dengan warna-warni yang cerah dan motif-motif tradisional Bali yang indah. Kostum tersebut menunjukkan keindahan dan kehalusan budaya Bali yang kaya dan Tari TelekAksesoris yang digunakan dalam Tari Telek Bali juga sangatlah khas dan beragam. Beberapa aksesoris yang sering digunakan dalam tarian ini antara lainSanggul atau rambut palsu yang biasanya digunakan dalam Tari Telek Bali dibuat dengan sangat detail dan terlihat sangat cantik. Sanggul tersebut terbuat dari rambut palsu yang diikat dengan pita dan dihiasi dengan bunga-bunga yang digunakan dalam tarian ini sangatlah penting dan terkadang dihiasi dengan bordir tangan yang sangat rumit. Selendang tersebut biasanya dikenakan di bahu atau diikat di kepala juga menjadi bagian penting dari aksesoris dalam Tari Telek Bali. Hiasan kepala yang digunakan biasanya terbuat dari bunga segar atau kain dan dihiasi dengan kancing mutiara atau manik-manik yang terlihat dan kalung yang terbuat dari manik-manik atau batu-batu kecil juga sering digunakan dalam tarian ini. Aksesoris tersebut dihiasi dengan warna-warni yang cerah dan motif-motif tradisional Bali yang atau sandal yang digunakan dalam Tari Telek Bali biasanya terbuat dari bahan kulit atau anyaman daun pandan. Sepatu atau sandal tersebut biasanya berwarna cokelat dan terlihat sangat sederhana namun menggunakan aksesoris yang sangat khas dan beragam, Tari Telek Bali semakin terlihat indah dan tersebut juga menunjukkan keindahan dan kehalusan budaya Bali yang kaya dan dan Instrumen dalam Tari TelekMusik dan instrumen memainkan peran penting dalam Tari Telek Bali. Musik yang digunakan dalam tarian ini biasanya adalah musik tradisional Bali yang disebut dengan terdiri dari sekelompok instrumen musik yang terbuat dari logam, seperti gong, kendang, saron, dan yang paling penting dalam gamelan adalah gong, yang berfungsi sebagai pemimpin irama dalam musik. Gong digunakan untuk menandai awal dan akhir dari setiap bagian musik dalam tarian, serta memberikan petunjuk kepada para gamelan, alat musik lain yang digunakan dalam Tari Telek Bali adalah kempli atau ceng-ceng. Kempli adalah sejenis gong kecil yang dimainkan dengan cara dipukul dengan digunakan untuk memberikan variasi dalam irama dan mempertegas aksen dalam itu, Tari Telek Bali juga sering ditemani oleh vokal atau nyanyian. Nyanyian tersebut dilantunkan oleh seorang penyanyi yang disebut dengan biasanya duduk di samping panggung dan menyanyikan lagu-lagu tradisional Bali yang sesuai dengan irama musik yang keseluruhan, musik dan instrumen dalam Tari Telek Bali sangatlah khas dan memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan dan makna dalam tarian dan irama musik yang indah, serta suara vokal yang merdu, semakin menambah keindahan dan keunikan Tari Telek KataSecara keseluruhan, Tari Telek Bali merupakan salah satu tarian tradisional Bali yang sangat khas dan memukau. Tarian ini memiliki sejarah dan makna yang dalam, serta dibuat dengan perpaduan gerakan yang indah dan dinamis, musik yang khas, serta kostum dan aksesoris yang sangat khas dan Telek Bali juga menjadi simbol keindahan dan kehalusan budaya Bali yang kaya dan beragam, serta menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat adalah beberapa FAQ tentang Tari Telek BaliApa itu Tari Telek Bali?Tari Telek Bali adalah tarian tradisional Bali yang berasal dari daerah Karangasem, Bali. Tarian ini merupakan bagian dari upacara adat yang biasanya dilakukan pada saat perayaan keagamaan atau acara-acara penting gerakan dalam Tari Telek Bali?Gerakan dalam Tari Telek Bali biasanya sangat dinamis dan membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam setiap gerakan. Gerakan tersebut menggambarkan keindahan alam dan kehidupan sehari-hari di makna dari Tari Telek Bali?Tari Telek Bali memiliki makna yang dalam dan biasanya menggambarkan kehidupan, keindahan alam, serta keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Tari ini juga menjadi simbol keindahan dan kehalusan budaya Bali yang kaya dan saja kostum dan aksesoris yang digunakan dalam Tari Telek Bali?Kostum dan aksesoris dalam Tari Telek Bali sangatlah khas dan beragam, antara lain sanggul, selendang, hiasan kepala, gelang dan kalung, serta sepatu atau sandal yang terbuat dari bahan kulit atau anyaman daun saja instrumen musik yang digunakan dalam Tari Telek Bali?Instrumen musik yang digunakan dalam Tari Telek Bali biasanya adalah musik tradisional Bali yang disebut dengan gamelan, yang terdiri dari sekelompok instrumen musik yang terbuat dari logam, seperti gong, kendang, saron, dan gender. Selain itu, tarian ini juga ditemani oleh vokal atau nyanyian dari sinden.
. 321 411 484 48 408 24 311 223

salah satu tarian tunggal yang dikenal oleh masyarakat bali adalah