ContohSoal Surah Al Fatihah dan Al Ikhlas Pilihan Ganda [+Jawaban] - Arti surat Al fatihah adalah surat pembuka al-quran, ayat pertamanya berarti dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Surah al-fatihah merupakan surah pembuka dalam al-quran. Surah ini diturunkan dimekkah yang terdiri dari 7 ayat dan surah pertama yang dibaca seseorang dalam setiap rakaat shalat.

Kisah Inspiratif tentang “Ikhlas” Kisah Pertama ALKISAH, di sebuah desa hiduplah seorang ulama yang sangat disegani,meski secara ekonomi hidupnya pas-pasan. Dia berusaha mengajak penduduk di sekitarnya untuk menyembah Tuhan dengan meninggalkan tradisi dan kepercayaan lama yang suka menyembah gunung dan pohonpohon desa meyakini gunung dan pohonpohon besar memiliki kekuatan gaib yang bisa menyejahterakan maupun mencelakakan warga sekitar. Suatu hari ulama tadi mendapat laporan bahwa tak jauh dari desanya terdapat pohon yang sering didatangi penduduk untuk meletakkan sesaji dan melakukan ritual, memohon keberkahan dari pohon yang diyakini memiliki kekuatan magis itu. Mendengar berita itu, sang ulama mengambil parang dan bergegas ke sana untuk memberikan khotbah dan kalau perlu menebang pohon itu. Di tengah jalan,rupanya setan yang menjelma menjadi pemuda gagah dan kekar telah menghadang. Dia gembira kalau banyak warga desa yang jadi temannya.”Mau pergi ke mana,Ustaz?”tanya pemuda tadi. ”Aku akan mengingatkan penduduk desa agar meninggalkan kepercayaan sesat dan aku akan tebang pohon yang membuat orang menjadi musyrik,” jawab itu pun menggertak, ”Aku pemilik dan penjaga pohon itu. Siapa pun yang hendak menebang, mesti melawan aku dulu.” Setelah ulama tadi mencoba berbicara baik-baik tidak mempan, akhirnya terjadilah perkelahian fisik, antara ustaz yang kecil dan kurus melawan pemuda yang kekar dan gagah. Pada akhir perkelahian, pemuda tadi kalah. Maka ustaz mendatangi dan menasihati penduduk yang sedang menyembah pohon agar membubarkan diri dan mereka tidak mengulangi lagi perbuatan itu. Selang beberapa hari, rupanya masih saja terjadi ritual menyembah sang ustaz pergi untuk memberi khotbah. Di tengah jalan, setan yang menjelma menjadi pemuda kekar dan gagah mencegatnya, membujuk agar jangan menebang pohon sambil menyodorkan uang kompromi—katakanlah lima juta rupiah. Ustaz pun marah, merasa terhina, dan perkelahian tidak pemuda yang tampaknya lebih kekar dan perkasa itu kalah melawan ustaz yang kecil dan kurus. Penduduk pun kembali dinasihati dan diminta tidak mengulangi. ”Kalau masih mengulangi lagi, pohon akan saya tebang,” kata sang ulama tegas. Merasa sudah menang, ustaz tadi merasa lega karena telah berusaha berdakwah mengajarkan tauhid, mengajak warganya ke jalan yang benar, hanya menyembah Allah. Sungguh kaget, suatu hari ada berita bahwa penduduk lain berdatangan untuk melakukan ritual serupa, membuat sesaji, dan berdoa pada pohon yang dianggap angker dan magis itu dalam jumlah lebih besar. Demikianlah,di tengah jalan ustaz sudah mengira pasti pemuda tadi kembali akan mencegatnya. Dalam hati berbisik,berapa banyak uang kompromi yang mau ditawarkan kali ini. ”Kalau saja tawarannya di atas dua puluh lima juta, lumayan jugalah untuk memperbaiki rumah,” pikir ustaz tadi. Maka sampailah ustaz tidak jauh dari pohon dan memang benar jumlah penduduk yang menyembah pohon masih banyak. Maka dicabutlah parangnya untuk menebang pohon pemuda tadi menghadang sehingga terjadi perkelahian dengan disaksikan orang banyak. Keberuntungan kurang berpihak, ustadz tadi akhirnya kalah dan sungguh malu disaksikan orang pulang dengan wajah merunduk. Sampai di rumah dia merenung,merasa kalah,dan dipermalukan. ”Mengapa dulu aku menang dengan mudahnya melawan pemuda itu,tetapi mengapa sekarang aku kalah?” keluhnya. Dia lalu ambil air wudu, terus salat mohon ampun dan petunjuk kepada Tuhan. Dalam salat itu dia pun sadar dan terjawab mengapa dia kalah. ”Perkelahian pertama dan kedua aku menang karena aku ikhlas, semata karena Allah,sehingga pemuda yang gagah perkasa sanggup kukalahkan. Adapun yang terakhir, dalam hatiku sudah ternoda dan tergoda membayangkan uang kompromi atau sogokan dalam jumlah yang lebih besar, sehingga keikhlasanku tidak bulat, bahkan rusak, maka aku tidak lagi sakti, bahkan jadi tertawaan setan dan koncokonconya, meski aku seorang ulama.” Ulama tadi kehilangan the power of ikhlas. Kisah Kedua Masih ada kisah lain yang juga menjelaskan kekuatan dan keajaiban ikhlas. Di suatu desa terdapat seorang ulama atau ustaz yang juga disegani oleh warganya. Karena didorong oleh cintanya kepada ustaz, ada seorang warga desa yang menghadap minta didoakan sambil membawa oleh-oleh singkong dari kebunnya sendiri. ”Ustaz, ini sekadar hadiah, tak seberapa nilainya. Sebagai rasa cinta dan syukur, saya membawa singkong dari hasil panen kebun sendiri. Semoga Ustaz berkenan menerima hadiah ini,” ujarnya sopan kepada ulama tadi. Ulama tadi terharu dengan kepolosan warga desa tersebut, sehingga menggerakkan hatinya untuk membalas dengan memberi hadiah. ”Terima kasih kunjunganmu dan hadiah yang Engkau bawa. Semoga ke depan panenmu semakin banyak. Sebagai rasa terima kasih, terimalah hadiah dari saya, seekor kambing ini. Mudahmudahan ke depan akan beranak-pinak yang banyak dan sehat-sehat,” kata ulama dengan ramah. Betapa gembiranya warga desa tadi dan sangat terkesan akan kebaikan hati sang ustaz, sekeranjang singkong ditukar dengan seekor kambing yang gemuk. Selang beberapa hari rupanya ada tetangga yang tahu kebaikan ustaz tadi. Maka pagi-pagi dia bertamu ke rumah ustaz dengan membawa hadiah seekor kambing. ”Semoga Ustaz akan membalasnya dengan memberi hadiah seekor sapi kepada saya,”bisiknya dalam hati. Demikianlah,warga desa tadi datang bersilaturahmi dan menyampaikan maksud hati untuk memberi hadiah seekor kambing sebagai tanda hormat dan terima kasih padanya yang selama ini telah memberikan bimbingan agama pada masyarakat. ”Terima kasih atas kebaikan hatimu. Sekadar sebagai tanda terima kasih, ini saya hadiahkan sekeranjang singkong, pasti istri dan anak-anakmu akan senang,” jawab ustaz sambil tersenyum. Dengan hati kecewa dan muka agak masam tamu pulang sambil membawa sekeranjang singkong. Dia menyesal, alih-alih mendapat hadiah sapi yang dia bayangkan, kambingnya malah ditukar dengan singkong. Dua kisah tadi kelihatannya ada pelajaran yang amat berharga. Bahwa keikhlasan merupakan sumber kekuatan dan kebahagiaan hidup. Ikhlas adalah energi dan cahaya hati. Tanpa keikhlasan, daya hidup akan melemah dan dunia menjadi muncul serbakurang, caci maki, dan selalu haus akan pengakuan dan pujian. Ketika keduanya tidak diperoleh, hidup menjadi tidak nyaman dijalani Sumber lengkapnya

Sepertipertunjukkan Dongeng Musikal "Cerita Cinta Tanah Air" yang digelar pada hari Selasa (20/11) di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta. Pertunjukan yang berlangsung selama 1 jam ini disaksikan oleh 1100 anak dari berbagai kalangan, daerah, agama, dan pendidikan dengan suka cita. Dengan alur cerita yang menarik, para pemain yang ekspresif
Gambar dari Pixabay Ibnul Mubarak rahimahullah menceritakan kisahnya “Saya tiba di Mekkah ketika manusia ditimpa paceklik dan mereka sedang melaksanakan shalat istisqa’ di Al-Masjid Al-Haram. Saya bergabung dengan manusia yang berada di dekat pintu Bani Syaibah. Tiba-tiba muncul seorang budak hitam yang membawa dua potong pakaian yang terbuat dari rami yang salah satunya dia jadikan sebagai sarung dan yang lainnya dia jadikan selendang di pundaknya. Dia mencari tempat yang agak tersembunyi di samping saya. Maka saya mendengarnya berdoa, “Ya Allah, dosa-dosa yang banyak dan perbuatan-perbuatan yang buruk telah membuat wajah hamba-hamba-Mu menjadi suram, dan Engkau telah menahan hujan dari langit sebagai hukuman terhadap hamba-hamba-Mu. Maka aku memohon kepada-Mu wahai Yang pemaaf yang tidak segera menimpakan adzab, wahai Yang hamba-hamba-Nya tidak mengenalnya kecuali kebaikan, berilah mereka hujan sekarang.” Dia terus mengatakan, “Berilah mereka hujan sekarang.” Hingga langit pun penuh dengan awan dan hujan pun datang dari semua tempat. Dia masih duduk di tempatnya sambil terus bertasbih, sementara saya pun tidak mampu menahan air mata. Ketika dia bangkit meninggalkan tempatnya maka saya mengikutinya hingga saya mengetahui di mana tempat tinggalnya. Lalu saya pergi menemui Fudhail bin Iyyadh. Ketika melihat saya maka dia pun bertanya, “Kenapa saya melihat dirimu nampak sangat sedih?” Saya jawab, “Orang lain telah mendahului kita menuju Allah, maka Dia pun mencukupinya, sedangkan kita tidak.” Dia bertanya, “Apa maksudnya?” Maka saya pun menceritakan kejadian yang baru saja saya saksikan. Mendengar cerita saya, Fudhail bin Iyyadh pun terjatuh karena tidak mampu menahan rasa haru. Lalu dia pun berkata, “Celaka engkau wahai Ibnul Mubarak, bawalah saya menemuinya!” Saya jawab, “Waktu tidak cukup lagi, biarlah saya sendiri yang akan mencari berita tentangnya.” Maka keesokan harinya setelah shalat Shubuh saya pun menuju tempat tinggal budak yang saya lihat kemarin. Ternyata di depan pintu rumahnya sudah ada orang tua yang duduk di atas sebuah alas yang digelar. Ketika dia melihat saya maka dia pun langsung mengenali saya dan mengatakan, “Marhaban selamat datang –pent wahai Abu Abdirrahman, apa keperluan Anda?” Saya jawab, “Saya membutuhkan seorang budak hitam.” Dia menjawab, “Saya memiliki beberapa budak, silahkan pilih mana yang Anda inginkan dari mereka?” Lalu dia pun berteriak memanggil budak-budaknya. Maka keluarlah seorang budak yang kekar. Tuannya tadi berkata, “Ini budak yang bagus, saya ridha untuk Anda.” Saya jawab, “Ini bukan yang saya butuhkan.” Maka dia memperlihatkan budaknya satu persatu kepada saya hingga keluarlah budak yang saya lihat kemarin. Ketika saya melihatnya maka saya pun tidak kuasa menahan air mata. Tuannya bertanya kepada saya, “Diakah yang Anda inginkan?” Saya jawab, “Ya.” Tuannya berkata lagi, “Dia tidak mungkin dijual.” Saya tanya, “Memangnya kenapa?” Dia menjawab, “Saya mencari berkah dengan keberadaannya di rumah ini, di samping itu dia sama sekali tidak menjadi beban bagi saya.” Saya tanyakan, “Lalu dari mana dia makan?” Dia menjawab, “Dia mendapatkan setengah daniq satu daniq = sepernam dirham –pent atau kurang atau lebih dengan berjualan tali, itulah kebutuhan makan sehari-harinya. Kalau dia sedang tidak berjualan, maka pada hari itu dia gulung talinya. Budak-budak yang lain mengabarkan kepadaku bahwa pada malam hari dia tidak tidur kecuali sedikit. Dia pun tidak suka berbaur dengan budak-budak yang lain karena sibuk dengan dirinya. Hatiku pun telah mencintainya.” Maka saya katakan kepada tuannya tersebut, “Saya akan pergi ke tempat Sufyan Ats-Tsaury dan Fudhail bin Iyyadh tanpa terpenuhi kebutuhan saya.” Maka dia menjawab, “Kedatangan Anda kepada saya merupakan perkara yang besar, kalau begitu ambillah sesuai keinginan Anda!” Maka saya pun membelinya dan saya membawanya menuju ke rumah Fudhail bin Iyyadh. Setelah berjalan beberapa saat maka budak itu bertanya kepada saya, “Wahai tuanku!” Saya jawab, “Labbaik.” Dia berkata, “Jangan katakan kepada saya labbaik’ karena seorang budak yang lebih pantas untuk mengatakan hal itu kepada tuannya.” Saya katakan, “Apa keperluanmu wahai orang yang kucintai?” Dia menjawab, “Saya orang yang fisiknya lemah, saya tidak mampu menjadi pelayan. Anda bisa mencari budak yang lain yang bisa melayani keperluan Anda. Bukankah telah ditunjukkan budak yang lebih kekar dibandingkan saya kepada Anda.” Saya jawab, “Allah tidak akan melihatku menjadikanmu sebagai pelayan, tetapi saya akan membelikan rumah dan mencarikan istri untukmu dan justru saya sendiri yang akan menjadi pelayanmu.” Dia pun menangis hingga saya pun bertanya, “Apa yang menyebabkanmu menangis?” Dia menjawab, “Anda tidak akan melakukan semua ini kecuali Anda telah melihat sebagian hubunganku dengan Allah Ta’ala, kalau tidak maka kenapa Anda memilih saya dan bukan budak-budak yang lain?!” Saya jawab, “Engkau tidak perlu tahu hal ini.” Dia pun berkata, “Saya meminta dengan nama Allah agar Anda memberitahukan kepada saya.” Maka saya jawab, “Semua ini saya lakukan karena engkau orang yang terkabul doanya.” Dia berkata kepada saya, “Sesungguhnya saya menilai –insya Allah– Anda adalah orang yang saleh. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memiliki hamba-hamba pilihan yang Dia tidak akan menyingkapkan keadaan mereka kecuali kepada hamba-hamba-Nya yang Dia cintai, dan tidak akan menampakkan mereka kecuali kepada hamba yang Dia ridhai.” Kemudian dia berkata lagi, “Bisakah Anda menunggu saya sebentar, karena masih ada beberapa rakaat shalat yang belum saya selesaikan tadi malam?” Saya jawab, “Rumah Fudhail bin Iyyadh sudah dekat.” Dia menjawab, “Tidak, di sini lebih saya sukai, lagi pula urusan Allah Azza wa Jalla tidak boleh ditunda-tunda.” Maka dia pun masuk ke masjid melalui pintu halaman depan. Dia terus mengerjakan shalat hingga selesai apa yang dia inginkan. Setelah itu dia menoleh kepada saya seraya berkata, “Wahai Aba Abdirrahman, apakah Anda memiliki keperluan?” Saya jawab, “Kenapa engkau bertanya demikian?” Dia menjawab, “Karena saya ingin pergi jauh.” Saya bertanya, “Ke mana?” Dia menjawab, “Ke akherat.” Maka saya katakan, “Jangan engkau lakukan, biarkanlah saya merasa senang dengan keberadaanmu!” Dia menjawab, “Hanyalah kehidupan ini terasa indah ketika hubungan antara saya dengan Allah Ta’ala tidak diketahui oleh seorang pun. Adapun setelah Anda mengetahuinya, maka orang lain akan ikut mengetahuinya juga, sehingga saya merasa tidak butuh lagi dengan semua yang Anda tawarkan tadi.” Kemudian dia tersungkur sujud seraya berdoa, “Ya Allah, cabutlah nyawaku agar aku segera bertemu dengan-Mu sekarang juga!” Maka saya pun mendekatinya, ternyata dia sudah meninggal dunia. Maka demi Allah, tidaklah saya mengingatnya kecuali saya merasakan kesedihan yang mendalam dan dunia ini tidak ada artinya lagi bagi saya.” Al-Muntazham Fii Taarikhil Umam, karya Ibnul Jauzy, 8/223-225 Sumber artikel Diterjemahkan oleh Abu Almass bin Jaman Al-Ausathy 17 Rabi’ul Awwal 1435 H Sumber - Publikasi🌈LilHuda 🔻🔻🔻🔻🔻 ğŸ“JOIN 📲 _______________ kisah
Danpada ketika ini, ada sesuatu yang harus kita pelajari iaitu "KEIKHLASAN". Ya, ikhlas lah. Apabila kita ikhlas, kita pasti melakukan semua itu hanya untuk mendapatkan keredhaan Allah. Tanamkan ini dalam hati kita, sematkan niat untuk ikhlas ini. Pasti, saya dan anda semua akan merasakan satu ketenangan. Ceramah singkat tentang Ikhlas – Dalam kehidupan, orang Islam dianjurkan memiliki jiwa yang ikhlas. Sifat mulia ini telah ditanamkan sejak masa Rasulullah melalui suri tauladan Beliau. Maka ceramah tentang ikhlas sangat penting untuk disampaikan sebagai upaya mentaati perintah agama. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Dasar Hukumnya Ikhlas merupakan suatu usaha seorang hamba untuk melakukan apapun semata-mata karena Allah semata. Artinya, tidak ada kepentingan apapun atas apa yang dilakukan kecuali untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Orang yang berjiwa ikhlas sangat dicintai oleh Allah SWT dan tentunya mendapatkan pahala di sisiNya. Hal itu karena mereka akan menerima apapun kehendak Allah. Termasuk nikmat ataupun cobaan yang diberikan dalam kehidupan. Dasar hukum Islam tentang ikhlas terdapat pada banyak ayat Al-Quran. Salah satunya di QS Az-Zumar ayat 11 sampai 14. قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَ – ١١ Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama. وَاُمِرْتُ لِاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ – ١٢ Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.” قُلْ اِنِّيْٓ اَخَافُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ – ١٣ Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan azab pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.” قُلِ اللّٰهَ اَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهٗ دِيْنِيْۚ – ١٤ Katakanlah, “Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku.” Ayat ini menegaskan bahwa dalam menjalankan agama seseorang hendaknya tidak mengharap apapun dari selain ridho Allah Taala semata. Disertai dengan sikap berserah diri sepenuhnya kepada Sang Maha Kuasa dengan memurnikan tauhid dan konsisten menjalankan ketaatan. Baca juga judul ceramah ustadz abdul somad Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Manfaatnya dalam Kehidupan Ikhlas membawa banyak manfaat dalam kehidupan. Bagi yang mengamalkannya, ia tidak hanya akan memperoleh pahala dan ridho Allah, tetapi itu juga akan mengubah kehidupan di dunia. Inilah beberapa manfaat ikhlas dalam hidup yang disampaikan pada ceramah tentang ikhlas Keutamaan Ikhlas Mendapat Kecukupan dari Allah Seseorang yang senantiasa menanamkan keikhlasan dalam dirinya akan dicukupi oleh Allah. Sehingga, ia tidak akan mendapatkan kekurangan dan akan selalu merasa cukup. Akan tetapi, kualitas keikhlasan tiap orang berbeda-beda dan itulah yang menentukan sejauh mana pertolongan Allah. Bahkan dalam Al-Quran Surah Az-Zumar ayat 36 disebutkan bahwa Allah sudah sangat cukup untuk melindungi hambaNya. اَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَافٍ عَبْدَهٗۗ وَيُخَوِّفُوْنَكَ بِالَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖۗ “Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya? Mereka menakut-nakutimu dengan sesembahan yang selain Dia.” Oleh karena itu, manusia tidak perlu berkecil hati. Setiap ada musibah yang datang menimpa, ikhlaskan semuanya karena Allah. Maka Allah akan memberikan hikmah dan jalan. Baca juga teks khutbah jumat yang membuat jamaahnya menangis Keistimewaan Ikhlas Lebih Istiqomah dalam Beramal Orang yang bersifat penuh keikhlasan cenderung menjadi hamba yang istiqomah. Khususnya istiqomah dalam beramal. Hal ini karena mereka sama sekali tidak perhitungan dengan apa yang dimiliki dan meyakini bahwa semua yang ada hanyalah titipan Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Qashash ayat 88 bahwa semua akan binasa kecuali atas kehendak Allah SWT. وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ – ٨٨ “Dan jangan pula engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” Ketika menyadari Allah lah Sang Penentu dan Sang Pemilik, maka hamba yang Ikhlas tidak akan menunda-nunda ibadah dan amal. Baca juga ceramah tentang berzina Fadhilah Ikhlas Meningkatkan Ketenangan Batin Manfaat ikhlas yang lain adalah dapat membawa ketenangan batin kepada pelakunya. Ketenangan batin dan pikiran sangat penting dalam kehidupan dunia yang penuh ketidakpastian ini. Namun, dengan mengedepankan sifat ikhlas, itu akan mudah didapatkan. Orang yang ikhlas tidak akan menjadi budak duniawi karena justru ia tidak akan mendapatkannya. Hal ini termaktub di dalam sebuah hadis Nabi riwayat Ibnu Majah. Oleh sebab itu, jika ingin batinnya damai dan tenang biasakan diri untuk ikhlas menerima apapun. Baca juga contoh teks ceramah Kelebihan Ikhlas Dijauhkan dari Sifat Buruk Seseorang yang selalu ikhlas dalam segala hal akan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Seperti iri, dengki dan takabur. Karena ia akan selalu menyadari bahwa apa yang ada pada dirinya saat ini adalah wujud dari kekuasaan Allah. Sedangkan semua itu bisa diambil kapanpun. Di samping itu, orang berjiwa ikhlas juga akan menjadi pemaaf karena menyadari manusia tempat salah dan lupa. Ia juga akan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang tak terhitung. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Tingkatannya Kemampuan setiap orang untuk ikhlas berbeda-beda. Oleh karena itu, para ulama’ membuat tingkatan ikhlas. Berikut ini tiga tingkatan ikhlas menurut Imam Nawawi dalam kitab Nashaihul Ibad Tingkatan Ikhlas Pertama Ini merupakan tingkatan ikhlas tertinggi yang hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu. Pengertian ikhlas paling tinggi adalah senantiasa membersihkan diri dari perhatian manusia. Apapun yang dilakukan sama sekali bukan bertujuan untuk dipuji sesama makhluk. Seorang hamba benar-benar ikhlas karena Allah semata. Melakukan semua perintahNya dan menjauhi larangannya. Tidak ada hasrat untuk duniawi termasuk harta dan pujian dari manusia. Tingkatan ikhlas ini benar-benar murni hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Pada tingkatan pertama ini, seorang hamba bahkan sama sekali tidak memikirkan balasan atas amal yang dilakukan. Bahkan, tidak memikirkan di akhirat nanti akan dimasukkan ke dalam surga atau neraka. Tingkatan Ikhlas Kedua Imam Nawawi juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan tingkatan kedua dalam ikhlas. Tentu saja tingkatan ini lebih rendah dibandingkan tingkatan yang pertama. Yang dimaksud dengan tingkatan kedua dalam ikhlas adalah melakukan perbuatan untuk mendapat surga. Artinya, seseorang mengikuti ajaran dan perintah Allah untuk mengejar kehidupan akhirat. Misalnya surga dan balasan-balasan atas amal yang diberikan semasa hidup. Ia juga mengharapkan pahala serta ampunan yang besar dari Sang Maha Pengampun. Sikap seperti ini adalah bagian dari ikhlas, meskipun masih ada ikhlas yang jauh lebih baik. Umumnya, manusia masih ada pada tingkatan kedua ini. Meski ada banyak kyai dan ulama’ yang mampu mengamalkan tingkatan ikhlas pertama. Tingkatan Ikhlas Ketiga Adapun tingkatan ikhlas ketiga adalah melakukan suatu perbuatan dengan mengharap berbagai balasan yang bersifat duniawi. Misalnya beramal dengan tujuan untuk meningkatkan rezeki dan terhindar dari kemiskinan serta kesusahan. Tingkatan ikhlas seperti ini menjadi ikhlas yang paling rendah. Tidak sedikit pula manusia yang masih berada pada tataran ini. Namun, mereka akan tetap dianggap sebagai hamba yang beribadah karena agama sendiri menjanjikan hal tersebut baik dalam Al-Quran ataupun Hadis. Beberapa Hal yang Merusak Keikhlasan Niat yang ikhlas untuk mengerjakan suatu ibadah terkadang bisa berubah. Jika tidak kita pagari niat dan hati, niscaya amalan tersebut menjadi sia-sia. Diantara penyakit ikhlas adalah sebagai berikut Riya dan Sum’ah Sifat Takabbur dan Ujub Hasad dan Ghadab Beberapa sifat tercela ini sedikit banyaknya dapat menggerus keikhlasan. Maka, perlu bagi kita semua untuk membentengi diri dari sifat buruk ini. Kiat agar Ibadah selalu Ikhlas Membulatkan niat ibadah dan amal untuk Allah semata Memahami makna dua kalimat syadahat Gemar membaca al Quran setiap hari Giat belajar ilmu agama Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal sholeh, sedikit demi sedikit Senantiasa berzikir dan berdoa kepada Allah Taala Bergaul dengan orang sholeh dan mencari lingkungan yang kondusif Itulah beberapa manfaat dan tingkatan ikhlas yang dapat disampaikan pada ceramah singkat tentang ikhlas. Mengingat sangat pentingnya ikhlas dalam kehidupan, sebaiknya tiap umat Muslim mempelajarinya. Ceramah singkat tentang Ikhlas dan Urgensinya Semoga kultum singkat tentang ikhlas ini bermanfaat ya. Temukan juga informasi penting dan bermanfaat lainnya, hanya di nexmedia.

TerimaKasih Sudah Menonton Video Dari Kami😊#VideoShow #HidupIkhlas&Sederhana

KEKUATAN ikhlas, seperti apa? Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman “aku akan mencukupi para sekutu dalam persekutuan nya siapa yang beramal dengan menyertakan selainKu maka aku akan meninggalkannya bersama sekutunya.” Dari Abu Hurairah RA. Maksudnya, Allah SWT berlepas diri dari persekutuan dan lainnya. Siapa yang mengamalkan sesuatu untukKu dan selainKu, maka aku tidak akan menerimanya. Bahkan aku akan membiarkan amalan tersebut untuk selainKu. Dengan kata lain amalan itu tidak mendapatkan pahala bahkan bisa mendatangkan dosa. BACA JUGA Dahsyat, Ini 8 Keuntungan Membaca Surat Al Ikhlas Kekuatan Ikhlas Ahli Hikmah Diriwayatkan dari sebagian ahli hikmah “Sesungguhnya perumpamaan orang yang beramal karena ria dan sunnah adalah seperti orang yang pergi ke pasar namun memenuhi saku bajunya dengan kerikil. “Orang-orang mengatakan bahwa kerikil itu tidak dapat memenuhi kebutuhan orang itu. Ia tidak mendapatkan manfaat apa-apa selain ocehan dari orang lain. Jika ia ingin membeli sesuatu, maka ia tidak bisa membelinya dengan kerikil. “Maka, demikian pula halnya dengan amalan yang dilakukan karena riya dan sunnah. Tidak ada manfaat amalnya, kecuali sanjungan dari manusia dan tidak ada pahala sedikitpun baginya di akhirat nanti. Foto Pinterest Kekuatan Ikhlas Firman Allah SWT Sebagaimana hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT “Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.” Allah akan menggugurkan pahala amalan amalan mereka yang bukan karena mengharapkan Ridha Allah SWT. Lalu Allah jadikan amalan amalan itu seperti debu yang beterbangan. BACA JUGA Ikhlas dalam Ketaatan Kekuatan Ikhlas” Ahli Hikmah Sebagian ahli hikmah pernah ditanya, “siapakah orang ikhlas itu?” Jawabannya, orang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan amal kebaikannya sebagaimana ia menutupi amal keburukannya. Kekuatan Ikhlas Ali Bin Abu Thalib Ali bin Abu Tholib RA berkata “Ada empat tanda bagi orang yang riya dalam beramal, yaitu malas beramal jika sendirian, rajin beramal jika banyak orang, semakin rajin beramal jika mendapat pujian, dan semakin malas beramal jika mendapat celaan. Kekuatan Ikhlas Ahli Hikmah Kisah kekuatan ikhlas lainnya. Sebagian ahli hikmah berpendapat bahwa orang yang beramal hendaknya meniru ada beramal yang dilakukan oleh pengembala kambing. Karena jika si penggembala kambing melakukan salat di samping gembalaannya, salatnya tidak pernah ingin dipuji oleh kambing-kambingnya. Demikian pula orang yang beramal, hendaknya ia tidak pernah memperhatikan pandangan manusia terhadap amalnya. Sebaliknya ia harus mampu beramal secara konsisten, baik dikala ramai maupun sepi. Beramal tanpa mengharapkan pujian manusia. Kekuatan Ikhlas Syaqiq Ibnu Ibrahim Seseorang bertanya kepada syaqiq Ibnu Ibrahim “Manusia menyebutku sebagai orang soleh. Tetapi bagaimana caranya saya mengetahui bahwa saya ini termasuk orang Saleh atau bukan?” Syaqiq menjawab “Pertama, tampakkanlah amalan yang kamu rasakan itu di hadapan orang-orang saleh. Jika mereka meridhoinya, berarti kamu termasuk orang sholeh. Jika mereka tidak meridhoinya, kamu belum tergolong orang saleh. Kedua, palingkan dunia dari hatimu. Jika kamu sanggup berpaling dari kehidupan dunia, berarti kamu termasuk orang soleh. Jika kamu tidak sanggup, kamu belum termasuk orang sholeh. Ketiga, palingkanlah kematian dari jiwamu. Jika kamu berani mengharapkan kematian, berarti kamu termasuk orang soleh. Jika kamu belum berani menghadapi kematian, kamu belum termasuk orang sholeh. Foto Pinterest Jika tiga hal ini telah berkumpul dalam dirimu, rendahkanlah dirimu kepada Allah SWT, agar amalanmu tidak ternodai sifat riya dan tetaplah Istiqomah dengan amalanmu” BACA JUGA Seperti Apakah Bentuk Ikhlas Itu? Kekuatan Ikhlas Hamid al-Laffaf Hamid al-Laffaf berkata “jika Allah SWT menghendaki seseorang celaka, maka Allah akan menyiksanya dengan tiga tanda. Pertama, Allah memberikan ilmu kepadanya, tetapi Allah tidak menganugerahkan kemampuan untuk mengamalkan ilmu itu. “Kedua, orang itu senang bergaul dengan orang-orang saleh, tetapi ia sendiri enggan mengetahui kewajiban-kewajiban orang-orang saleh. Ketiga, Allah membukakan pintu ketaatan baginya, tetapi ia tidak dapat ikhlas beramal.” Berkaitan dengan perkataan al-Laffaf, seorang ahli fiqih berkata “hal itu terjadi karena orang menyimpan niat dan tujuan yang buruk. Seandainya niatnya baik, Allah SWT akan menganugerahinya manfaat ilmu dan keikhlasan beramal.” Dalam sebuah syair disebutkan Riya dapat mengikis pahala amal yang dilakukan seseorang Jika kamu beramal dengan riya, maka kamu tidak akan mendapatkan pahala apa-apa Kekuatan Ikhlas Bisyar Ibnu Al harits Al Hafi Bisyar Ibnu Al harits Al Hafi berkata “seseorang tidak akan pernah merasakan manisnya ketaatan jika amalan yang ingin diketahui manusia.” Sebagian ahli hikmah menuturkan “siapa yang menganggap dirinya telah menguasai tiga hal, tanpa menghilangkan tiga hal lainnya, maka ketahuilah bahwa setan telah memperdaya nya. Pertama, orang yang mengaku dirinya telah merasakan manisnya ketaatan, tetapi ia tidak dapat menghilangkan rasa cinta dunia. Kedua, orang yang mengaku dirinya telah ridho dengan penciptanya, tetapi ia tidak dapat mengelak dari kesalahan terhadap dirinya. Ketiga, orang yang mengaku telah mampu beramal dengan ikhlas, tetapi ia masih senang dengan pujian orang lain. BACA JUGA Kenapa Harus Jadi Orang yang Ikhlas, Bukan Orang yang Baik? Kekuatan Ikhlas Al Husain Al Husain berkata “orang yang memperlihatkan amal kepada orang lain, pahala amalan ia akan terhalang. Sedangkan, orang yang beramal hanya untuknya, maka ia akan dibebaskan dari rasa ria.” Sudah belajar untuk iklhas hari ini? [] Sumber Buku Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi, Oleh Syekh Abdul Hamid Al-Anquri Ulama Abad ke-8
Belajartentang cerpen dimulai dari struktur, unsur, sudut pandang, hingga amanat cerpen. Contoh soal dapat membantu kamu agar lebih paham. 20 Contoh Soal Cerpen Kelas 9 Beserta Jawabannya, PG & Essay - Pada pelajaran Bahasa Indonesia, kita diajarkan mengenai cerita pendek. Tentunya kamu pernah membaca suatu cerita pendek.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamualaikum, Wr. Wb. Ini adalah sebuah cerita dari pengalaman pribadi saya. Saat itu menjelang liburan musim dingin, ada satu pos di group FB PPI dunia yang dipos oleh teman mahasiswi di Trondheim, Norway bahwa di sana akan diadakan sebuah International Student Festival. Festival ini sendiri lebih ke arah seperti perkumpulan Model United Nation, Unicef youth gathering, dsb. Saya yang memang ingin sekali merasakan tanah eropa pun akhirnya mendaftarkan diri. Pendaftarannya ternyata bukan hanya sekedar daftar. Kita harus memilih workshop yang kita inginkan, kita pun diharuskan menulis essay perkenalan diri dan tujuan kita ikut festival pelajar terbesar di dunia ini, dan dia bilang akan ada beberapa travel support. Nah, dari ini , yang saya tangkep adalah, semua yg diterima menjadi participant akan diberikan travel support. Ternyata tidak semua participant diberi travel support. Setelah mengirimkan aplikasi dan menunggu, saya pun mendapat email bahwa saya diterima menjadi participant dalam festival ini. Namun, saya tidak mendapatkan travel support. Yang awalnya senang bukan main, saya pun jadi miris memikirkan bagaimana caranya saya pergi ke eropa yg harga tiketnya selangit itu. Saat cek2 harga di inet, harga tiket yg saya dapatkan 60 ribu NTD sekitar 18 juta IDR PP dari Taiwan - Norway. Saya pun menelpon mama untuk mengabarkan ini. Mama pun sampai pada keputusan bahwa sebaiknya saya ga pergi karena tiketnya memang mahal sekali. Saya, yang memang pada dasarnya jarang bisa membantah apa yang orang tua katakan pun akhirnya menurut saja. Namun ternyata, kedua kakak kandung saya memperjuangkan ini. Mereka bilang kesempatan seperti ini ga akan datang dua kali. Mereka bilang pasti nanti akan ada jalan untuk mendapatkan support lainnya untuk tiket pesawat. Saya hanya bilang bahwa saya akan berangkat atas restu papa mama. Saya pun sudah merelakan kesempatan ini. Minggu demi minggu pun berlalu dan mendekati deadline pertama untuk konfirm mengikuti acara ini pada tgl 15 oktober 2012. Saya pun mengirimkan email pada committee membernya, mohon maaf saya tidak bisa mengikuti acara tersebut karena masalah keuangan. Tak lama saya mendapatkan balasan dari mereka bahwa mereka akan menangguhkan saya dari deadline pertama, untuk memberikan kesempatan pada saya mencari financial support lainnya. Saya pun mengabarkan ini pada keluarga saya. Waktu berlalu dan mama akhirnya setuju untuk memberangkatkan saya ke salah satu tanah skandinavia ini. Saya tidak langsung setuju. Masih ada ruang mengganjal di hati saya yang mengatakan sungguh sangat sayang biaya segitu saya habiskan untuk hanya pergi ke festival pelajar ini yang saya sendiri belum bisa bilang kalo festival ini sangat worth it. Mama katakan lagi kepada saya untuk tidak mempermasalahkan masalah biaya dulu, dan yang terpenting untuk saat itu adalah pengurusan visa. Saya kirimkan email lagi kepada tim ISFIT 2013 yang menjadi CP saya. Saya tanyakan kapan deadline terakhir saya untuk mendapatkan visa. Ternyata deadline saya untuk mendapatkan visa masih sama dengan peserta lainnya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah kalo tidak salah tanggal 15 November 2012, dan saat itu saya punya sekitar 3 minggu sebelum deadline, dan saya tidak punya waktu di tengah2 kuliah untuk pergi ke kantor dagang denmark Norwegia tidak memiliki representatif di Taiwan di ibukota Taiwan yang berjarak 5 jam perjalanan bis dari kota di mana saya tinggal Spontan saya panik. Saya tanyakan kepada mahasiswi NCKU yang pernah mengikuti festival ini, dan festival lain bahwa visa schengen membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Saya lemas. Dari mana saya bisa mengurus visa. Tapi mama tetap meyakinkan saya untuk mencoba saja. Masih ingat saya mama berpesan " Kalau memang sudah direstui Allah SWT, insyaAllah akan diberi jalan, ddk ddk = dedek adalah panggilan sayang saya di rumah ". Saya pun mencoba untuk mengurus visa dalam waktu 3 minggu. Minggu pertama saya harus habiskan untuk membuat asuransi sebagai salah satu syarat visa, dan juga perlengkapan lainnya. Alhamdulillah asuransi saya dapatkan pada hari jumat minggu pertama. Alhamdulillah juga saya akhirnya punya waktu di hari senin minggu kedua untuk pergi ke Taipei ibukota Taiwan . Alhamdulillah pula semua urusan visa berjalan lancar karena seluruh dokumen sudah saya lengkapi dan orang dari kantor dagang itu sendiri sangat kooperatif dan ramah. Kemudian saya tanyakan kepada dia, kapan kira2 saya bisa mendapatkan visa. Dia bilang mungkin sekitar dua minggu kalo tidak ada masalah, kalau ada masalah maka akan sekitar sebulan. Saya katakan saya butuh visa itu cepat dikarenakan ada deadline, sedangkan saya tidak ada waktu untuk ke Taipei, dan dia hanya menjawab " Akan diusahakan secepatnya kalau begitu". Saya cuman bisa bertawakal kepada Allah SWT. Saya ikhlas apapun yang terjadi, dan let it flow saja. 3 Hari kemudian, hp saya berdering. Dari kantor dagang denmark. Saya sudah berpikiran negatif saja, 3 hari sudah ditelpon pasti ada masalah. Astaghfirullah, seharusnya saya tidak berpikir seperti itu, karena ternyata dia mengabarkan bahwa visa schengen saya berjalan lancar dan sudah jadi. Sekali lagi saya tekankan ke dia, " Sudah jadi? Hanya dalam 3 hari?" dia pun menekankan bahwa memang proses visanya ga ada masalah sehingga bisa cepat jadi. Kontan saya sujud syukur. Subhanallah. Sungguh mantra kun faya kun saya alami sendiri. Jika Allah Subhanahu wa ta’ala memang sudah berkehendak maka semuanya bisa terjadi. Setelah visa saya dapatkan, berbagai sumber keuangan untuk keberangkatan saya pun datang yang sumbernya saya tidak bisa jelaskan di sini. Walaupun tidak semua biaya, tapi setidaknya membantu. Saya pun berangkat ke salah satu tanah skandinavia yang bahkan namanya baru saya dengar kali itu, Norwegia, pada tanggal 6 Februari 2013. Dan kisah tentang ikhlas ini belum berhenti sampai di sini ternyata. Ada kisah lainnya yang belum bisa saya ceritakan di sini karena sudah terlalu panjang. Semoga cerita ini dapat menginspirasi kita, dan juga mengingatkan saya akan pentingnya ikhlas, sabar, tawakal, dan selalu bersyukur. Terakhir, saya ucapkan ahlan wa sahlan bulan Ramadhan 1434 H. Semoga ramadhan kali ini juga berjalan lancar dan kita dapat memetik banyak hikmah lagi. Amin. ^_^ Wassalamualaikum Wr. Wb. Lihat Catatan Selengkapnya
CeritaPendek Empat Cerita tentang Teka-Teki . Satmoko Budi Santoso - detikHot. Minggu, 12 Sep 2021 10:44 WIB. Inilah cerita keempat yang menghampiri Anda, Tuan dan Puan, pembaca yang baik hati. Dengan perasaan penuh ikhlas meninggalkan bumi dan drone yang sehari-harinya membawa saya pergi.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID DTDVBbrGaqBtf60vnauJPZPol6hX7iKmRRBbgHwaYvbt_k2IRCKIeA== . 461 87 187 362 377 31 39 167

cerita pendek tentang ikhlas